Ketika fajar mulai menyingsing, William bangun dan langsung mandi. Setelah itu, dia pergi ke masjid untuk melaksanakan Sholat Subuh berjamaah. Saat pulang dari masjid, William teringat bahwa hari ini dia harus membayar Ali karena Web HAREC akan dipromosikan oleh Ali. Setelah pulang dari masjid, William harus mengambil uang karena adminnya Ali meminta uang tunai. Ketika sampai di rumah, William langsung bergegas menuju ATM terdekat untuk mengambil uang. Setelah tiba di ATM, William langsung mengambil uang dari rekening tabungannya. Setelah selesai mengambil uang, William segera keluar dari ATM. Tiba-tiba, ada orang tak dikenal yang menodongkan pisau kepada William.
"Harta atau nyawa? kalau mau selamat kasih duit lo semuanya ke gue atau pisau ini bakal nusuk ke perut lo!!!" Ancam penodong.
Dengan keaadan terpaksa, dia mengasih semua uang yang baru saja dia ambil dari ATM, lalu penodong itu pun langsung pergi. William tampak kebingungan karena itu merupakan uang dari tabungan dia yang ia tabung selama ini untuk membayar influencer. Di rekening William juga tidak ada sisa uang sama sekali. William terpikirkan untuk meminta orang tuanya, tetapi dia merasa malu karena dia tidak ingin merepotkan orang tuanya.
William pun pulang dengan tangan kosong. Sampai dirumah ia langsung bergegas menuju kampus karena bentar lagi mata kuliah pertama dimulai.
ketika sampai di kampus, ia langsung lari menuju kelasnya karena mata kuliah pertama 5 menit lagi akan dimulai.
"Huh, Alhamdulillah gak terlambat." William menghela napas lega karena dia datang tepat waktu.
Mata kuliah pertama pun dimulai, kali ini William tidak seperti biasanya, dia tidak fokus memperhatikan dosen yang sedang mengajar karena sedang memikirkan biaya untuk membayar Ali.
"Apa dibatalin aja yaa?, tapi ini satu-satunya cara yang efektif. Gimana yaa..." Pikir William
ketika William sedang berpikir, tiba-tiba dosen menunjuk William dan dia dilontarkan pertanyaan seputar pelajaran yang sedang dibahas, dia mencoba menjawabnya dan ternyata jawabannya salah, padahal pertanyaan itu sangat mudah di jawab. William pun ditertawakan satu kelas, kecuali Ali. Ini merupakan kali pertama William tidak bisa menjawab pertanyaan dari dosen ataupun guru dalam hidupnya.
Kelas pun selesai, dia bergegas menuju kelas berikutnya untuk mata kuliah kedua. Saat dia berjalan menuju kelas berikutnya, William dihampiri oleh Ali.
"Lo kenapa, Will? lagi mikirin apa? gak biasanya Lo gak bisa jawab pertanyaan dosen," tanya Ali
"Gapapa kok, Li. Emang lagi gak bisa jawab aja," jawab William sambil tersenyum tipis.
"Apa iya? bohong ya lo? cerita aja kali kalau ada masalah. Santai aja, Will, gabakal bocor kok."
"Tadi pagi saya ditodong ketika selesai ambil uang, Li"
"Hah? ditodong?! jam berapa? dimana?" Tanya Ali sambal memperlihatkan ekspresi terkejut sekaligus panik.
"Sekitar abis shubuh, di ATM dekat supermarket, Li"
"Terus lo gapapa kan, Will?"
"Gapapa. Cuma uang di tabungan gue abis, hahaha." Jawab William sambil sedikit tertawa menutupi kalau dia sedang kepikiran.
"Alhamdulillah, Will. Emangnya tabungannya lo ambil semua buat apa?"
"Emm... gimana ya, itu sebenernya tabungan untuk project gue. Kemaren gue meeting project dan ditentukan kalau project gue perlu membayar influencer untuk mempromosikan produk kita."
"Influencer? HAREC kah? yang hubungi admin gue kemaren itu, Will?"
"Iya, Li, itu tim gue yang hubungi lo. kayaknya ditunda dulu deh, Li, untuk nyewa jasa promosi lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar cita cita
Novela JuvenilIni kisah tentang seorang anak SMK yang ingin mengejar cita-cita nya sebagai programmer dan CEO sekaligus founder di Perusahaan yang ia bikin.