William sekarang tengah memikirkan cara agar platform HAREC bisa di pasarkan ke Amerika. William memanggil Laila ke ruangan William untuk membahas tentang ini.
"Lai, menurut lo, gimana cara kita promosikan HAREC ke negara Amerika serikat?" tanya William.
"hmm... ini lumayan susah, Will. Karena relasi kita disana hanya para orang biasa saja, tidak ada yang punya pengaruh tinggi seperti relasi kita di Korea Selatan. Mau tidak mau, kita harus menyewa jasa promosi orang yang punya pengaruh tinggi disana, seperti selebriti."
"Kira-kira harga untuk menyewa selebriti kayak gitu berapa, Lai?"
"Tergantung, Will. Mau selebriti kelas menengah atau kelas atas?"
"Kalau selebriti kelas atas berapa?"'
"Kalau posting untuk media sosial sekitar 500.000 USD sampai 1.000.000 USD, Will."
"Mahal banget... tapi worth it gak, Lai?"
"Kemungkinan besar worth it, Will, karena kalau kita menyewa jasa selebriti kelas atas, maka efeknya akan ke seluruh dunia karena selebriti Amerika kelas atas terkenal banget di seluruh dunia."
"Hmm... bingung sih, Sof. Sebenernya kita bisa nyewa jasa itu, Cuma kan harus dipikirkan lagi karena biayanya gak main-main."
"High risk high return, Will. Tapi kalo menurut gue, lo coba ambil yang kelas menengah aja dulu."
"Kalo selebriti kelas menengah berapa harganya, Sof?"
"Kalo kelas menengah harganya jauh lebih murah, Will. Sekitar 50.000 USD sampai 200.000 USD."
"Nah... pas banget nih. Boleh deh, kita sewa yang punya harga maksimal 150.000 USD."
"Oke, Will. Nanti langsung gu-"
Belum selesai Laila berbicara, Alex dan Faris tiba-tiba masuk ke ruangan William dengan wajah panik.
"Will!!" kata Faris dengan muka yang sangat panik.
"Ada apa, Ris, Lex?" tanya William, dia ikut panik.
"Iya ada apa?" Laila pun tampak penasaran.
"Platform kita kebocoran data, Pak!!" kata Alex dengan wajah yang sangat panik.
"Hah? Kok bisa?" tanya William, wajahnya menunjukkan ekspresi terkejut.
"Kurang tau, Pak. Tadi pagi, saya dan tim cyber security lagi bekerja seperti biasa, tiba-tiba di dalam database kita ada yang mengakses secara ilegal, Pak. Seluruh anggota tim cyber security berusaha dengan cepat mengamankan data, tapi terlambat, Pak, data di platform kita bocor 30%," jelas Alex.
"Bukannya database kita sudah dikunci?" tanya William.
"Iya, Pak. Database kita sudah dilengkapi dengan pengamanan tambahan sebagai lapisan ganda. Sistem keamanan kita sudah di tingkat atas, Pak. Hanya anggota HAREC tertentu yang tahu, bahkan tidak semua tahu. Hanya para ketua divisi yang mengetahui detailnya," jelas Alex.
"Berarti... ada yang membocorkan data kita ke luar?" tanya William.
"Ada dua kemungkinan, Pak. Yang pertama sistem kita diretas oleh hacker luar, dan yang kedua ada orang dalam HAREC yang membocorkan pengaman database kita ke orang luar," jelas Alex.
"Duh... Will, kita harus mencari tau dua kemungkinan tersebut," Kata Faris.
"Iya, Will, duh. Lo bisa digugat pihak lain untuk sidang nasional karena masalah ini. Bahkan, lo bisa dipanggil oleh komite internasional untuk sidang internasional. Kita harus menyelesaikan masalah ini sebelum tersebar luas ke ranah publik. Kalau sudah tersebar ke ranah publik, akan sulit mengembalikan kepercayaan user, Will. Pasti platform kita akan mengalami penurunan drastis," kata Laila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar cita cita
Ficção AdolescenteIni kisah tentang seorang anak SMK yang ingin mengejar cita-cita nya sebagai programmer dan CEO sekaligus founder di Perusahaan yang ia bikin.