Saat William sedang duduk di kantornya, Faris tiba-tiba datang menghampirinya.
"Will, gue udah dapet testernya. Ternyata harganya $367 USD, dia berpengalaman mengetes platform perusahaan-perusahaan besar," kata Faris.
"Bisa gue lihat dulu?" tanya William.
"Silahkan..." jawab Faris sambil menyodorkan laptopnya ke William.
Setelah melihat Portfolio tester tersebut, William tertarik.
"Oke kita sewa." Kata William
"Baik, Will. Langsung gue hubungi dia."
Faris keluar dari kantor William dan segera menguhubungi Tester tersebut. Setelah beberapa saat kemudian, Faris kembali ke kantor William.
"Will, dia sudah terima job dari kita, tapi dia minta DP dulu, Will."
"Berapa DP nya?"
"20%, Will."
"Oke, mana nomor rekeningnya, Ris, biar gue transfer langsung," kata William.
"Sebentar..." Faris mencari nomor rekening tester tersebut di handphone-nya
"Nih, Will." jawab Faris sambil melihatkan nomor rekening tester.
"Oke, langsung gue transfer," ucap William.
"Oke, Will." jawab Faris.
William pun langsung mentransfer DP atau uang muka kepada tester tersebut. Setelah transfer selesai, Faris keluar dari kantor William dengan semangat. Dia segera menuntaskan tugas yang diberikan oleh William, yaitu mengurus rilis inovasi terbaru ini. Faris memastikan semua persiapan berjalan lancar, berkoordinasi dengan tim untuk memastikan tidak ada detail yang terlewat. Dalam benaknya, Faris tahu bahwa keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada kualitas pengerjaan mereka.
William berharap inovasi ini segera dirilis, karena ia tahu bahwa pesaing utama HAREC adalah perusahaan baru yang memiliki budget lebih besar. Meskipun begitu, William tetap berpikir positif. HAREC sudah menjadi perusahaan besar dan memiliki banyak pengalaman serta sumber daya untuk menghadapi dan bahkan mengalahkan pesaing tersebut.
Dengan inovasi baru ini, William yakin HAREC bisa mempertahankan posisinya di pasar dan bahkan memperluas jangkauannya. Ia percaya bahwa timnya mampu menghadirkan platform berkualitas tinggi yang akan diminati oleh pelanggan. William juga mempertimbangkan strategi marketing yang agresif untuk memastikan inovasi ini dikenal luas.
Beberapa hari kemudian, Faris kembali mengunjungi kantor William.
"Will, ada kabar baik." ucap Faris.
"Apa tuh, Ris?" tanya William.
"Kata testernya, inovasi kita udah sangat bagus dan tidak ada kekurangan sama sekali. Dia juga bilang bahwa inovasi ini akan mengubah dunia," ucap Faris.
"Alhamdulillah, jadi sudah siap merilis inovasi ini?" tanya William.
"Sudah. Mau dirilis kapan, Will?"
"Secepatnya, Ris."
"Sekarang?" tanya Faris dengan wajah tersenyum antusias.
"Emang udah bisa dirilis sekarang?" tanya William.
"Udah bisa, Will. Jadi, mau sekarang?"
"Oke, sekarang juga Ris." Wajah William tampak antusias dan dia tersenyum lebar.
"Siap, bos. Gue keluar dulu ya, mau ngasih tau teman-teman divisi lain kalau inovasi ini akan dirilis sekarang," ucap Faris.
"Silahkan. Oh iya, kalo ketemu Sofia tolong suruh dia ke kantor saya," kata William.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar cita cita
Roman pour AdolescentsIni kisah tentang seorang anak SMK yang ingin mengejar cita-cita nya sebagai programmer dan CEO sekaligus founder di Perusahaan yang ia bikin.