Until I Collapse Part 2

7.9K 643 106
                                    

Salazar International School (SIS), adalah salah satu sekolah ternama di Jakarta. sekolah berbasis internasional ini merupakan sekolah untuk para kaum elite. mengapa bisa disebut demikian? karena biaya untuk memasuki sekolah ini cukup mahal, para Siswa maupun Siswi disini kebanyakan berasal dari keluarga terpandang.

Sekolah ini juga selalu menerima siswa beasiswa per tahun nya, termasuk Freyana Shifa Chaesara.
gadis dengan rambut hitam legam itu sekarang sudah berada di tingkat 12. tepat nya di kelas 12 IPA 1 bersama dengan kedua kawan nya yaitu Mutiara Azzahra atau yang kerap di panggil Muthe juga Angelina Christy yang kerap dipanggil Christy/Kitty.

menjadi murid teladan di sekolah nya membuat Freya disenangi hampiri semua guru mata pelajaran.

***

Jakarta, 18 September 2024.

Seorang gadis cantik dengan rambut hitam legam tengah tertidur begitu pulas sampai akhirnya terbangun mendengar suara ketukan pintu sang Ayah.

Tok....Tok....Tok

"Freya, bangun sayang." ucap ayah Freya lembut.

kelopak mata yang memiliki bola mata berwarna coklat itu pun terbuka dengan sayu. "iya ayah." jawab Freya dengan suara serak khas orang bangun tidur. dengan segera Freya menuju kamar mandi.

setelah menyelesaikan beberapa ritual pagi nya Freya pun turun ke ruang makan dengan menggunakan sweater. disana sudah ada ayah dan bunda dari Freya.

"Morning ayah, morning bunda." sapa nya sambil mencium pipi ayah dan bunda nya.

"morning cantik nya ayah, sekarang sarapan dulu habis itu kita berangkat ke sekolah." ucap Boby.

Freya pun duduk di tempat duduk nya. mengambil makanan yang telah di masak oleh sang bunda.

ditengah terik nya panas matahari siang ini terlihat 3 siswa yang sedang berlari mengitari lapangan basket. ia adalah Flora, Adel juga Olla. nafas nya terlihat ter engah-engah, bukan karena sedang pemanasan untuk pelajaran olahraga melainkan mereka dihukum akibat terlambat masuk.

"hahhh hahhh hahhh, gila cape banget tuhan." keluh Olla dengan posisi membungkuk dan tangan memegangi lutut.

"maka nya kalo gamau cape tepat waktu." tukas Freya. menjabat sebagai ketua PKS di sekolah, Freya sudah tidak heran menghadapi ketiga orang di depan nya ini.

"banyak bacot lo, minggir gue mau ke kelas." ucap Flora dengan sengaja menabrak kan bahu nya pada Freya.

"yaelah flo tunggu." teriak Adel juga Olla.

"masih jam segini ada aja cobaan nya." batin Freya.

"gimana rasa nya dihukum siang bolong begini?" tanya Oniel meledek.

"gue tampar ya niel?" jawab Adel.

"ga lagi-lagi dah gue terlambat gini." ucap Olla.

"dari kita masih kelas 10 juga lo bilang nya gitu lla, tapi tetep aja besok nya kesiangan lagi." sindir Lulu.

"hehehehe" Olla memberikan cengiran yang menampakkan deretan gigi putih nya.

"lagian lu gue tadi malem abis ngerjain projek dari sultan, mayan kan duitnya." tambah nya beralasan.

"tapi gue si menikmati aja dihukum kaya gimana pun, soal nya di pantau Freya berasa lagi di semangatin ayang." tutur Adel.

"ngayal lo." Flora pergi meninggal kan teman-teman nya memasuki kelas terlebih dahulu.

bangku pojok samping jendela yang langsung menghadap ke lapangan basket itu selalu menjadi tempat andalan Flora dan teman-teman nya duduk. selain jauh dari awasan guru, mereka juga bisa mencuci mata mereka setiap ada adik kelas maupun teman seangkatan nya yang melaksanakan kelas olahraga.

Until I Collapse (FreFlo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang