Until I Collapse Part 12

5.1K 551 45
                                    

Ramai sekali orang yang berada di markas Guinen dengan Semua anggota Guinen tampak tidak terima atas perlakuan kejadian kemarin. Anggotanya saja tidak terima apalagi ketuanya.

PRANG!

Jasson membanting vas bunga yang ada di depan matanya, ia juga beberapa kali mengumpat dengan amarah yang menggebu-gebu.

"BAJINGAN! ANJING!"

Mendengar suara pecahan tersebut, Dheo selaku anggota dan juga tangan kanan rahasia dari Jasson itu berlari menghampirinya. Saat membuka pintu, dilihatnya banyak sekali pecahan beling vas bertaburan di lantai.

"SETAN!"

"LO BAKAL MATI DI TANGAN GUE FLORA ANJING!"

Dheo buru-buru mendekati Jasson, berusaha menenangkannya.

"Jass stop! Tenangin diri lo!" sentak Dheo. "Dengan cara lo mecahin barang-barang disini, itu bisa nyelakain diri lo sendiri."

Jasson mendorong Dheo dengan kasarnya sampai membentur tembok. "GUE GAK PEDULI BANGSAT! PERGI LO!"

Dheo mengusap wajahnya gusar. Tidak tahu lagi bagaimana cara menenangkan ketuanya ini. Jasson terlalu keras kepala dan selalu gegabah dalam mengambil sebuah keputusan, tanpa di pikir apalagi di rundingkan bersama anggota yang lain.

Dheo mendekat mengambil pecahan beling dan mengumpulkannya menjadi satu. "Lo mau Flora mati di tangan lo kan?" tanyanya.

Jasson tampak kacau, ia tidak menghiraukan apa yang Dheo pertanyakan.

"Simple. Mungkin lo sendiri lupa kalo Flora sekarang punya kelemahan."

Mendengar kata 'kelemahan' Jasson menatap Dheo penuh dengan tanda tanya.

Bodoh! umpat Dheo dalam hati.

Dheo tersenyum miring. "Lo sendiri kan kemarin yang bilang, kalo Flora sekarang berusaha ngelindungin mantan lo itu, siapa namanya? Freya? Iya kan? Dan misi lo buat ngerebut balik Freya kan?"

Jasson mengangguk dan diam tanpa berkutik apapun. "Kalo lo mau ngerebut balik milik lo, ambil kelemahan Flora. Dengan cara itu lo bisa bunuh Flora sekaligus ambil balik cewe lo."

Mendengar saran dari Dheo, Jasson tersenyum licik.

"Gue nggak maksa lo, Jasson. tapi coba lo pikirin lagi saran dari gue."

Dheo membuang remahan beling itu di tong sampah dekat pintu.

"Lo obatin dulu luka lo, itu udah waktunya ganti perban. Istirahatin badan lo." ucapnya.

"Besok kita berangkat. Kita semua butuh udara segar. Gue udah siapin tiket ke Jogja 2 hari buat lo dan yang lain. Perizinan sekolah juga udah gue urus."

Dheo membalikan badannya dan menutup pintu ruangan. Di balik pintu, Dheo tersenyum licik tapi penuh dengan kemenangan karena ia berhasil mengadu domba kembali Jasson dan Flora dengan mudahnya seperti saat Dheo mengadu domba Flora dengan Abang dari Jasson yaitu Junior Alvan Antonio.

2 years ago...

BUGH!

BUGH!

Dheo yang bersembunyi dibalik pohon itu tersenyum licik. Rencananya membunuh salah satu sahabat Flora akhirnya berhasil.

"Bagus Flo! Akhirnya lo kepancing juga."

Di satu sisi, ada orang lain mengintip di balik semak-semak yang menyaksikan liciknya seorang Dheo. Orang itu diam-diam mengambil beberapa foto sekaligus merekam kelakukan Dheo.

Until I Collapse (FreFlo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang