Until I Collapse Part 43

3.5K 374 3
                                    

Dua tahun lalu, Freyana Shifa Chaesara terjerat kasus kriminal setelah kematian dari sang Nenek, dan juga Yori, sahabatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua tahun lalu, Freyana Shifa Chaesara terjerat kasus kriminal setelah kematian dari sang Nenek, dan juga Yori, sahabatnya. Hinaan, tuduhan, caci maki ia bisa menerima itu semua.

Setelah kematian dari Yori, Freya mendapatkan tuduhan secara frontal. Semua orang menuduh bahwa dirinya lah yang membunuh Yori. Awalnya ia ingin menyangkal, tapi dengan kondisinya yang sangat tidak memungkinkan ia menerima itu semua. Dan juga kemungkinan besar jika ia menyangkal, semua orang akan menjadi curiga padanya.

Beberapa minggu yang lalu, ia mendengar sebuah fakta kematian nenek dari Sang Kakek. Freya yang dulunya berusia 15 jalan 16 tahun, usianya yang labil, pola pikirnya yang sangat kecil, emosi yang tidak stabil, sangat sensitif dan juga gampang emosi, ia percaya bahwa Sang nenek meninggal akibat serangan jantung. Tapi Sam menceritakan sebuah fakta, dan itu sangat mencekat di hatinya. Dendam yang ia pendam semakin memanas dan bertambah.

ia mendapatkan laporan tindakan kriminal dari Departemen Kepolisian sebanyak 2 kali karena ia melakukan balap liar dan juga kekerasan.

Seiring berjalannya waktu, kasus kriminalnya itu semakin bertambah dan laporan kriminal yang ia dapat di tahan oleh pihak Kepolisian. Hingga akhirnya, kasus terakhir yang ia lakukan adalah pembunuhan. Kasus itu tertulis secara resmi, fakta dari kasus itu adalah ia membela dirinya dari para preman yang mencoba menggoda dan menyentuhnya di area yang sangat sepi saat itu. Kasus terakhir itu membuatnya menjadi tahanan rumahan selama 5 minggu.

"2 tahun rasanya cepat banget, agak gila juga kasus gue bisa sebanyak ini."

Kali ini Freya sedang bermonolog sendiri, meratapi laporan kriminal yang sudah di tebus oleh Bobby, Sang Ayah di balkon kamarnya. Saat ini, Freya merasa bahwa dirinya adalah manusia yang hina. Ia merasa bahwa dirinya adalah manusia paling bodoh.

"Gue pikir nggak akan ada sekolah yang mau nerima siswa dengan catatan kriminal sebanyak ini,"

"Kekerasan, pembulian. Nggak waras banget gue ngelakuin ini semua,"

"Lo bodoh, Freya. Lo udah mencoreng nama baik keluarga lo sendiri!  sadar bodoh!"

Freya meletakkan laporannya itu di atas meja. Ia berdiri, memandang pemandangan kebun yang terlihat jelas dari bawah balkon. Rumah Freya sangat besar, peninggalan dari Sang Kakek dari Ibunya yang di berikan pada anak dan cucu perempuan kesayangannya, yaitu Freya.

Di tengah melamun, kedua mata Freya tiba-tiba memanas. Ingatannya kembali mengingat kenangan bersama Sang Nenek dan juga Yori.

-9 tahun yang lalu-

"Nanti kalo Freya udah udah lulus, terus kuliah, Freya mau jadi kayak Nenek. Boleh kan, Nek?" ucap anak kecil berusia 9 tahun itu pada Neneknya.

Until I Collapse (FreFlo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang