Until I Collapse Part 9

5.1K 586 46
                                    

segerombolan siswa-siswi Salazar International School berlarian dengan wajah yang panik. membuat Freya dan Flora sama-sama bingung apa yang sebenarnya terjadi. Padahal beberapa menit yang lalu masih baik-baik saja.

"Eh, ada apa?" tanya Flora ke salah satu adik kelas yang berlarian.

Adik kelas itu mengatur nafasnya sejenak. "Sekolah kita di serang, Kak."

Freya terkejut. "Hah diserang?" kali ini Freya yang bertanya.

"Iya Kak, Di lapangan,  Gerbang sekolah hampir ambruk, disana juga ada anak Crucio yang lain."

"Yaudah kalo gitu makasih ya. Kamu cari tempat yang aman dulu." Adik kelas itu mengangguk dan pergi.

"Shit!" umpat Flora.

Freya menatap Flora yang sudah penuh dengan amarah. Ia mendekat mengusap pundak Flora sebagai tanda menenangkan.

"Lo urusin aja mereka. Crucio butuh lo sekarang." ujar Freya.

Flora menoleh menatap Freya dengan tatapan yang bisa dibilang khawatir. "Lo gimana?"

"Nggak usah mikirin gue. Gue nggak papa. Gue bisa jaga diri."

Flora masih terus menatap gadis di sampingnya.
Takut? Tidak. Khawatir? Pastilah.

"Udah sana."

Flora mengangguk dan berlari ke arah lapangan sekolah. Freya dengan cepat mengambil posisi sesuai apa yang ia rencanakan bersama Chika pagi tadi.

Di lapangan terjadi peperangan dengan hebat. Beruntungnya, anggota Crucio masih bersih tidak ada lecet sedikitpun.

Flora melangkah mendekati Jasson yang ternyata biang dari keributan ini. "Mau apalagi? ga terima atas taruhan kemaren?" tanya Flora.

Jasson tertawa kecut seraya mengepalkan tangannya penuh amarah. "Gue bakal ambil balik apa yang seharusnya jadi milik gue."

Flora tersenyum smirk. "milik lo? Nggak salah?"

Beberapa detik kemudian, segerombolan Geng Motor yang tak lain adalah Aodra itu datang secara tiba-tiba. Geng Jasson berhasil di buat bingung akan kedatangan Aodra yang pasalnya ia belum tahu.

Brumm

Brumm

Mendengar suara deru motor itu, Freya berseru senang dibalik tembok yang jaraknya tidak jauh dari lapangan.

"Yes!"

Di sisi lain, Oniel menyadari saat melihat lambang yang ada di jaket Geng Aodra yang baru saja ia jumpai kemarin. Iya benar, jaket yang dipakai itu adalah orang yang menolongnya kemarin.

"Anjir!" celetuk Oniel seraya memegangi kepalanya.

Zee yang mendengarnya itu menoleh. "Kenapa, Niel?"

"Itu orang yang nolongin gue kemarin, Zee!" jawab Oniel.

"Hah? Mereka?" tanya Adel.

"Serius lo, Niel?" tanya Lulu.

Oniel mengangguk mantap. "Serius lah. Masa gue bohong sih."

"Postur badannya?" tanya Lulu memastikan.

Oniel mengangguk lagi. "Iya, Lu. Sama, Beneran gue nggak bohong. Sumpah!"

"Gue inget betul. Di jaketnya ada lambang sesuatu gitu tapi gue nggak tau nama lambangnya apaan." perjelas Oniel.

Flora mendengar apa yang Oniel jelaskan di belakangnya. Olla memincingkan mata, mencoba melihat jaket Geng tersebut sekaligus memastikan lambang dan tulisan apa yang Oniel maksud.

Until I Collapse (FreFlo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang