Until I Collapse Part 10

5.5K 540 34
                                    

Malam harinya, Freya memutuskan untuk berkunjung ke markas Aodra. Ada banyak hal yang harus ia bicarakan saat ini. Sebenarnya, Freya sangat enggan bersembunyi di balik topeng. Tapi ia harus melakukannya.

"Masih mau sembunyi dibalik topeng?" tanya Chika. Freya mengangguk. "Aodra udah kebongkar secepat ini loh, Fre. dan ini semua atas suruhan lo."

Ara menghampiri Freya dan duduk tepat di bangku depannya. "Pasti lo lagi ngerencanain sesuatu yang lain kan?"

Memang benar, Freya mempunyai banyak rencana baru. "Apa yang bakal lo lakuin kali ini?" tanya Ara menyenderkan punggungnya di sofa.

"Gue akan coba bongkar identitas gue."

Ara, Ashel, Marsha, dan Chika berhasil dibuat terkejut oleh Freya. Mereka tidak habis pikir apa yang ada di dalam otak Freya hari ini.

"Sebelum itu, gue harus buat salah satu dari inti Crucio angkat bicara, gue butuh informasi lebih lanjut tentang kematian Mira yang sebenarnya." ucap Freya.

"Gue akan bongkar sedikit demi sedikit identitas gue di hadapan mereka semua sesuai apa yang kalian mau, bukan sebagai Freya, tapi sebagai Ketua Aodra."

"Dan gue minta tolong sama kalian jangan sampai ada satupun anggota Crucio yang berhasil menggali informasi tentang Aodra, terutama Flora, Lulu, dan Adel."

Mereka berempat mengangguk mengerti apa yang Freya jelaskan.

"Posisi Adel di Crucio itu sangat penting, ini tugas lo Chika, lo harus bisa lebih nutup lagi identitas kita." Chika mengangguk.

Freya membuangnya nafas kasar. "Kalian semua pasti tau kematian Mira dan Yori itu di jam dan di hari yang sama, gue yakin itu bukan suatu kebetulan--"

"Tapi perencanaan."



***



Keesokan harinya, inti Crucio melakukan ritual berkumpul seperti biasa. Perkumpulan kali ini sangat beda. Suasana markas menjadi sedikit lebih genting di banding sebelumnya.

Setelah kejadian penyerangan kemarin, Flora berencana untuk memperketat pengawasan di setiap sudut sekolah. Dan juga ia memutuskan untuk mengambil alih pengawasan Freya itu seorang diri.

"Lo yakin mau ngawasin Freya sendirian?" tanya Lulu memastikan kembali keputusan yang Flora buat.

Flora mengangguk. "Yakin. Karena tujuan Jasson itu ngerebut Freya balik dari gue."

"Kenapa lo sekarang jadi peduli amat sama tu cewe?" sahut Lulu.

"Iya, Flo. lagian itu kan cuma taruhan balapan biasa."

Zee mengangguk. "Iya, lo juga ga pacaran kan sama Freya. tinggal balikin aja ke si Jasson dan urusan kita beres."

Flora hanya berdecak kesal mendengar pernyataan dari para sahabatnya. sebenarnya apa yang dibicarakan Zee dan Lulu ada benar nya, tapi mengetahui bahwa Freya pernah mengalami trauma bersama Jasson entah mengapa hati Flora tergerak untuk membantu gadis tersebut.

"Yaudah kalo emang lo mau lindungin Freya, Tapi ya nggak sendirian juga, Flo. kita semua bisa bagi tugas." sahut Olla.

Oniel mengangguk setuju. "Iya. lo ga inget kematian Mira gimana dulu?"

Adel hanya diam menyimak apa yang teman-temannya bicarakan, ia masih memikirkan bagaiman kejadian setahun yang lalu saat kecelakaan itu merenggut nyawa kekasihnya yang jelas-jelas terlempar ke dalam jurang di hadapan nya sendiri.

"Del." tegur Oniel.

Adel tersentak kaget. "H-hah?"

"ngelamun mulu lo."

Until I Collapse (FreFlo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang