Until I Collapse Part 16

4.5K 513 8
                                    

Pandangan semua orang, tertuju pada sepasang manusia yang duduk di atas motor itu tanpa kedip. Secaranya, Flora sama sekali tidak pernah berinteraksi dengan gadis mana pun, baik adik kelas maupun kakak kelasnya dulu.

Freya mengerutkan dahinya bingung. "Kok semuanya pada ngeliatin kita kayak gitu sih?" tanya Freya  saat sudah turun dari motor.

Flora melepas helmnya. "Biarin."

"Tapi kan aneh?"

"Biarin aja."

Freya mengangguk mengerti. "Yaudah, kalo gitu makasih ya. aku duluan, takut di introgasi sama fans-fans kamu."

Saat Freya hendak pergi, tangannya di cekal lebih dulu oleh Flora, dan itu membuat Freya berjalan mundur karena terkejut.

"Duluan kemana?" tanya Flora.

Freya langsung melotot. "Y-ya, ke kelas lah. Flora, lepasin!"

"Bareng gue."

Freya menolak. "Enggak-enggak! Jangan. Sendiri-sendiri aja ya? Malu, Flora!"

Flora turun dari motor dengan tangan yang masih menggenggam lengan Freya. Kemudian, ia tautkan jari-jarinya itu ke jari Freya dengan posesif yang membuat semua orang melirik iri.

Freya semakin melotot. "Eh? Aduh, Flo, malu tau. diliatin banyak orang." pekiknya. "Lepas nggak?"

Flora menggeleng. "Enggak."

"Lepasin, Flo!"

"Enggak."

"Lepasin nggak?"

"Enggak."

"aku injek nih kaki kamu?"

"Injek aja, nggak akan gue lepasin."

Freya tertegun, ia diam tak berkata apapun lagi, ia pasrah. Di genggam seperti itu, membuat jantung Freya rasanya ingin berlari dari tempatnya.

Melihat wajah Freya yang gugup seperti ini Flora tersenyum penuh dengan kemenangan. Para gadis berhasil di buat meleleh dengan senyuman Flora.

"Lepasin nggak? Nanti juga kita ketemu di kantin, Flora." bisik Freya dengan nada yang penuh tekanan.

"Berisik."

Semua orang yang ada koridor sekolah memandang mereka berdua dengan tatapan yang iri. Flora masih tetap menggenggam tangan gadis di sampingnya itu lebih posesif. Sepanjang jalan tidak ia lepas.

Freya hanya pasrah saja. Mau mencoba lawan bagaimana pun Flora bakal tetap menggenggamnya seperti ini. Hingga akhirnya, ke-empat sahabatnya itu datang merecoki mereka berdua yang tengah bergandeng tangan.

"Cieeee, udah makin deket aja nih." goda Azizi yang kegirangan. "Pantes, tadi nggak mau berangkat bareng ngeteh di Bu Sari, ternyata jemput bidadari toh."

"Agak nyesel gue nggak jadi bawa lo ke rooftop," ujar Lulu.

"Tau gitu gelindingin aja di koridor kelas 11, biar malu sekalian." sahut Jessi.

"Harusnya, Jess." sambung Lulu.

"Udah main gandeng-gandengan aja lo, Flo. Udah jadian nih? Apa belum?" tanya Oniel.

Freya mendengus. "Apaan sih? Siapa yang jadian?!"

Azizi melotot. "Lah, kok ngamuk?"

"Oh nggak jadian? Terus itu tangan gandengan?" tanya Lulu.

"Udah udah. Flo, kami mau peje, nggak mau tau!" sahut Azizi.

"Belum juga klarifikasi udah minta peje aja lo." jawab Olla yang baru datang bersama Adel juga Christy.

Until I Collapse (FreFlo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang