Until I Collapse Part 46

3.2K 356 8
                                    

Ujian Akhir Semester Salazar High School berlangsung selama 8 hari. Dan selama 8 hari itu pula, Flora dan Freya memutuskan untuk memberi sedikit jarak di antara mereka karena fokus akan ujian. Pertemuan mereka tidak lebih dari belajar bersama. Untuk mengirim pesan pun tidak lebih dari saling menyemangati, dan juga saling mengingatkan kesehatan mereka satu sama lain.

Hari ini bertepatan di hari terakhir ujian semester. Karena ujian hari ini hanya satu mata pelajaran dan di mulainya pukul 8 pagi, seperti biasa, sebelum masuk ruangan ujian, mereka bertujuh menyempatkan diri untuk membaca kembali materi yang akan di uji nantinya di kursi tribun lapangan Basket.

"Kok gue deg-deg an ya?" ujar Zee sambil memegangi dadanya.

Jessi menatap Zee dengan tatapan bingung.
"Kenapa lo? Di samperin malaikat?"

Zee melotot. "Astaghfirullah, Jessi! Lo kira gue mau mati? Gue deg-deg an karena hari ini ujian terakhir bego!"

Jessi manggut-manggut. "Oh kirain apa. Ya abis muka lo kayak orang lagi di kejar ajal aja, kan ngeri."

"Oh ya, bentar lagi kan libur akhir tahun nih, barbeque-an yuk!" ajak Adel. "Sekalian aja pas tahun baru gitu biar seru."

"Astaghfirullah Adel nggak boleh!" jawab Olla.

Adel mengerutkan dahinya. "Apanya?"

Olla duduk tegap kemudian berdehem. "Dedel dengerin ya, kalian sebagai umat muslim itu nggak boleh ngerayain tahun baru, itu sama sekali bukan tradisi kalian. Lo lupa?"

Oniel melirik Olla. "Hmm mulai, meng-cosplay jadi ustadz nih bocah."

"Iya tau. Yang bilang mau ngerayain tahun baru itu siapa, la? Gue kan cuma ngajak barbeque-an pas tahun baru, bukan ngerayain. Kalo ngerayain, ya udah gue perjelas, sekalian aja gue beli petasan se-truck."

"Ya tapi tetap aja nggak boleh. Dosa, Adel. Dosa. Astaghfirullah."

Adel membuang nafas kasar. Dari pada ia menghabiskan tenaganya hanya untuk meladeni Olla, lebih baik ia menurut saja. "Iya deh. Terserah lo."

Di saat Olla menceramahi Adel, mereka semua menatap Olla dengan tatapan takut dan tidak percaya. Pasalnya, mereka tidak pernah melihat Olla berubah menjadi religius seperti ini dan itu membuat Olla menjadi bingung sendiri.

"Ngapain lo semua ngeliatin gue kayak gitu?" tanya
Olla.

Lulu menahan senyum. "Lo sadar nggak lo udah ber-istighfar 3 kali hari ini? mau login?"

"Alhamdulillah, nambah member." sahut Oniel.

"Sembarangan lo."

"Udah udah. Jangan bahas yang bikin kalian sensitif, nggak baik, masih pagi juga." ucap Jessi berniat menenangkan mereka.

Meskipun Jessi dan Olla berbeda keyakinan sendiri di Crucio, bukan berarti ia tidak mengerti dengan ajaran yang di anut sahabatnya yang mayoritas beragama islam. Justru Jessi dan Olla belajar banyak hal dari mereka.

Flora bangkit dari duduknya. "Dari pada kalian bahas hal sensitif begini, mending kalian yang islam ambil wudhu abis itu shalat Dhuha."

Setelah mengatakan kalimat itu, Flora mengambil tasnya dan kemudian melenggang pergi menuju Musholla, dan di susul oleh mereka.

Hal yang sering di ajarkan oleh kedua orang tua Flora sejak ia menduduki bangku SD itu tidak pernah hilang sampai saat ini. Di mana pun ia berada, ia selalu menyempatkan diri menjalankan sunnah Sholat Dhuha.

Bel masuk berbunyi bertepatan di saat mereka menyelesaikan ibadah Dhuha. Kelima inti Crucio pergi menuju ruangan ujian lebih dulu sembari menunggu pengawas.

Until I Collapse (FreFlo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang