56.1 - Awal mula obsesi

21.1K 971 50
                                    

Kimora seharusnya menolak tawaran Aslan yang ingin mengantarnya bekerja. Tidak, Kimora memang menolaknya. Tapi saat Aslan menatapnya dengan tatapan kecewa Kimora merasa semua penolakannya terasa percuma karena pada akhirnya ia memilih mengalah untuk menyenangkan pria tua itu.

"Jadi dimana kau tinggal sekarang?" Tanya Aslan membuka obrolan.

Kimora melirik was-was ke depan, tempat dimana Aslan dan Gio duduk secara bergantian karena Kimora duduk di belakang sendiri. Kimora kesulitan bernapas ia merasa diawasi, lebih tepatnya ia merasa Gio terus mengawasinya lewat kaca spion tengah mobil tersebut. Tapi ia segera menepis pikirannya. Setidaknya ia beruntung karena Aslan membiarkannya memilih duduk di belakang.

"Aku tinggal di rumah seorang teman." Jawab Kimora tidak mau menjelaskan lebih detil.

"Wanita?" Kali ini Gio yang bertanya.

"Apa aku perlu menjawab?" Tanya Kimora terdengar sinis berbanding terbalik dengan tubuhnya yang sudah berkeringat dingin.

"Tidak perlu." Jawab Gio kembali menutup pembicaraan.

"Haha..." Aslan tertawa garing, sedikit tidak nyaman dengan keadaan canggung di sekitarnya. "Jadi Kim, apa kau sudi meluangkan waktu untuk makan malam di rumahku malam ini? Jika kau mau Gio akan menjemputmu nanti?"

Belum sempat Kimora menolak, Gio lagi-lagi memotong ucapannya. "Jam 7." Sela Gio. "Aku akan menjemputmu." Lanjutnya lebih jelas.

Kimora merengut. Menatap kesal ke arah Gio. Apa ia tidak diizinkan bicara?

"Aslan ku pikir..." Lagi Kimora kembali berusaha menolak.

"Jadi dimana aku menjemputmu? Di rumah Anna?" Tanya Gio telak kembali menutup mulut Kimora.

Kimora mendadak cemas saat nama Anna keluar dengan lancar dari mulut Gio. Pria itu tahu dimana Kimora tinggal. Seharusnya semuanya sudah selesai, seharusnya mereka berdua bisa menjalani kehidupan masing-masing setelah malam itu sesuai perjanjian.

Atau mungkin hanya ia yang berpikir begitu? Sisi lain dalam dirinya mengejek Kimora sendiri.

"Jadi dimana?" Tanya Gio lagi, kali ini nadanya sedikit mengancam.

"Di tempatku bekerja." Jawab Kimora cepat.

Aslan melirik curiga saat melihat Gio menyeringai penuh kemenangan. Ia tidak tahu apa yang kali ini putranya lakukan tapi firasatnya semakin kuat saat mengenali jalan yang mereka lalui.

"Dimana kau bekerja dan apa yang kau kerjakan, Kim?" Tanya Aslan membuktikan firasatnya.

"Seseorang memperkerjakanku untuk menghias mansionnya dengan lukisanku, tempatnya cukup dekat." Jawab Kimora tepat saat matanya menangkap tempat yang ditujunya.

"Itu tempatnya. Kau bisa menurunkanku di depan." Kata Kimora memberi arahan.

" Kata Kimora memberi arahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sin of obsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang