65 - Back to you

25.5K 1.1K 67
                                    

Entah kenapa Kimora merasa tidak tenang. Pikirannya kalut dan ia merasa ada sesuatu yang salah. Lewat ekor matanya ia melirik ke arah Axel yang sudah duduk di sampingnya dengan tenang. Mereka sudah ada di dalam pesawat untuk penerbangan akhir, itu pun keduanya harus mengalami keterlambatan penerbangan.

Detik-detik sebelum mereka berangkat, Kimora akhirnya memilih untuk mengirim pesan pada Gio. Ia tidak sempat menjelaskan tentang keadaan ibunya, ah, lebih tepatnya ia yang takut untuk mengatakannya.

Mungkin apa yang ia lakukan hanya sia-sia, Gio mungkin akan mengabaikannya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Axel setelah matanya sekilas mengintip isi pesan teks Kimora.

"Aku hanya memberi kabar."

Axel menatap Kimora dingin. Jelas ia tahu kemana pesan itu dikirim dan ia tidak menyukainya.

"Hubungan kalian baik?"

Kimora menoleh, ia berkedip dan melirik ke arah lain sebelum kembali menatap Axel dan bicara. "Ya."

Axel tidak membalas, jelas ia tahu Kimora sedang berbohong. Tapi apa pun itu, yang jelas Kimora telah bersamanya, adik manisnya itu tidak perlu berhadapan dengan pria gila itu lagi.

Yang harus ia lakukan selanjutnya adalah menahan Kimora untuk tidak pernah kembali ke sisi suaminya lagi.

"Axel, apa penyakit mama separah itu?"

Axel sempat terpaku ditempat. Ia merasa bersalah telah menipu Kimora tapi jika ia tidak melakukannya, Kimora mungkin tidak akan pernah kembali bersamanya. Maka untuk mempertahankan Kimora disisinya ia akan melakukan apa pun.

Ia akan melindungi adiknya, meski dengan cara membohongi Kimora selamanya.

"Mama akan segera sembuh setelah melihatmu."

-o-

'aku benar-benar harus pulang, ibuku sakit.'

Hanya itu pesan singkat yang Gio terima dari istrinya yang kabur.

Gio tersenyum mengejek. Apa istrinya itu sedang bermain-main dengannya? Jika ingin mencari alasan, bukankah lebih baik ia beralasan rindu pada keluarganya.

Matanya menatap Sarah, ibu Kimora yang tampak sehat dan sedang bercengkrama bersama teman-temannya. Ah, jadi mertuanya itu sedang sakit. Haruskah Gio menjenguknya dengan membawa beberapa buah? Tapi bukankah Mertuanya tampak sehat untuk dijenguk. Jadi apakah Gio harus membuatnya sakit agar alasan Kimora tampak cukup meyakinkan?

Gio menyeringai bahagia saat beberapa rencana licik terlintas di kepalanya. Tidak sia-sia ia melakukan penerbangan pribadi dan menunda keberangkatan Kimora. Kini ia sudah satu langkah di depan Kimora.

-o-

Setelah mendengar kabar bahwa ibunya mengalami kecelakaan, baik Kimora maupun Axel langsung menuju ke rumah sakit tepat setelah keduanya sampai di bandara.

Keduanya sama-sama panik saat mendengarnya, terutama Kimora yang tidak habis pikir kenapa ibunya yang sakit harus keluar dari rumah.

"Mama akan baik-baik saja." Axel berusaha menenangkan Kimora, meski saat ini ia yang jauh lebih tidak tenang. Ini terlalu kebetulan bukan? Ibunya bukan tipe orang yang ceroboh. Sarah adalah tipe orang yang berhati-hati, tapi kecelakaan?

Axel melirik Kimora yang masih tampak cemas. Keduanya saat ini berada di dalam taksi yang akan mengantarkan mereka ke rumah sakit.

Sebelumnya ibunya baik-baik saja. Axel melirik ponsel yang ada di tangan Kimora, sejak tadi ponsel itu belum menyala yang artinya tidak ada pesan masuk.

Sin of obsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang