CHAPTER 17 - WHO ARE YOU?

3.6K 314 44
                                    

Menghela nafas panjang, Miu melangkah untuk mendekat ke arah ranjang. Tempat di mana Kana terlelap.

Menoleh ke arah jam dinding, tepat pukul 5 sore.

Miu mengarahkan kembali pandangannya, pada rupa menawan remaja manis yang begitu tenang dalam tidurnya.

Jemari Miu terulur, membelai lembut setiap pahatan wajah manis milik Kana. Bibir love penuh nan ranum, hidung mancung, bulu mata yang indah, serta alis tebal yang kontras dengan semua keindahan yang ada di wajah anak itu.

Bagaimana bisa aku baru menyadari, betapa indah nya anak ini?
Batinnya, Miu tak henti menatap lekat wajah anak itu.

Hingga kemudian...

KLEK!

Menoleh ke arah pintu, di sana ada Amanda yang baru masuk.

"Auw, kau sudah pulang rupanya." Ucap Amanda, yang kini berdiri di sisi ranjang di mana sang adik duduk di tepiannya.

Amanda mengulas senyuman, untuk kesekian kali dirinya memergoki Miu seperti ini.

"Sepertinya adik phi sudah menyadari perasaannya."

Miu menoleh, menatap Amanda datar.

"Ayolah, berhenti melawan hati kecilmu." Menepuk pundak Miu. "Sorot mata mu mengatakan hal lain, phi bisa melihatnya. Kau mulai menyadari perasaanmu, dan jatuh hati pada anak ini." Godanya, berbisik pada sang adik

Menghela nafas kasar, Miu beranjak dari duduknya. "Menyebalkan." singkatnya, Miu melangkah menuju sofa di sudut ruangan.

Amanda menggeleng pelan, menarik nafas dalam, tersenyum seraya duduk menggantikan posisi Miu beberapa detik lalu.

"Jika kau tidak melawan hati kecilmu, kau akan sadar. Betapa besarnya anak ini berjuang untuk menunjukan cintanya padamu Miu." Ucap Amanda kembali, mengusap surai lebat Kana.

Miu terdiam, tanpa menatap ke arah sang kakak.

"Jika kau mau mencoba membuka hati, mengikuti hati kecilmu, inti terdalam yang tak pernah bisa kau bohongi. Di situ kau akan menemukan kembali, apa itu rasa cinta, di cintai dan bahkan..." Amanda menjeda, menoleh ke arah sang adik dengan senyuman penuh arti, "...Mencintai."

Hening sejenak, Miu bahkan kembali memalingkan wajahnya dari sang kakak.

"Bagiku, anak ini adalah anak yang sangat tangguh. Melihat bagaimana ia berjuang selama ini, yang bahkan bagi orang yang berpikir dengan akal sehat di luar sana, apa yang Kana lakukan adalah hal bodoh dan tidak masuk akal. Tapi, bukankah setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk berjuang demi orang yang berharga baginya? Jika di pikir lagi, jujur saja, pasti banyak di luar sana yang berpikir jika Kana memang pantas di sebut anak yang bodoh, tapi di sisi lain, jika mereka melihat jauh di dalamnya, Kana hanya anak polos yang memperjuangkan cintanya, mempercayai apa yang dia lakukan."

"Ketulusannya, rasa cintanya, dan semua yang ia curahkan, baik dia sadar atau tidak, itu lebih dari cukup. Itu bahkan terlalu luar biasa."

"Jika phi ada di posisi Kana, mungkin phi tidak akan sanggup, dan phi akan memilih pergi dan mencari cinta yang lain. Dan sepertinya bukan hanya phi, pasti banyak yang akan memilih jalan itu. Tapi lihatlah, itu semua tidak berlaku baginya, dia tidak lelah melakukannya, dia terlalu tangguh, dan bahkan mengharapkan hal yang entah akan benar-benar ia dapatkan atau tidak. Dia bertaruh, dan mencurahkan semuanya, hanya demi..."

Kedua mata Amanda dan Miu saling bertem dari kejauhan.

"... Demi orang sepertimu Miu." Lanjutnya.

Miu mencerna semua yang Amanda katakan, namun ia seakan tidak tertarik akan hal itu. Miu hanya berusaha lari dari perasaannya.

PERFECT IN YOU || MiuKana (END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang