.
.
."Jangan membuang waktu!" Tegasnya, hingga kemudian Jayler mematuhi perintah sahabat sekaligus tuannya.
Menyisahkan Tae dan Miu di ruangan itu.
"Arsen, lakukan sekarang!"
"K-K-Krub"
Tae cukup tegang, menunggu hingga benda berbentuk tabung itu benar-benar terbuka.
"Miu!" Sentaknya, saat sang sahabat masuk begitu saja, meski benda itu belum sepenuhnya terbuka.
Tak ada pilihan lain, Tae terpaksa mengikuti Miu untuk masuk.
.
.
.Mengepal kedua tangan, saat ia mendapati bagaimana kondisi kana di depannya. Anak itu tak sadarkan diri, dalam keadaan seperti terakhir kali Gilbert membuatnya berantakan.
"Tuan Miu tersisah 4 menit." Arsen memberi peringatan.
Miu kembali pada fokusnya, membuka rantai borgol yang bergantung mengikat tangan Kana, membukanya namun bukan dengan kunci aslinya.
Ya, Miu hanya menggunakan sebuah kawat, melakukannya seperti seorang yang ahli dalam strategi melarikan diri.
Tae menghela nafas panjang, namun ini belum bisa membuatnya tenang.
"2 setengah menit lagi." Arsen turut cemas di sebrang sana.
BRUGH!
Seperdetik itu Miu mengangkap tubuh lemah Kana, yang lalu segera membawa remaja manis itu ke dalam gendongannya."2 menit lagi."
"Lucas." Ucap Tae pada earphone di telinganya.
"I got it!" Sahut pria bernama Lucas, di sambungan komunikasi.
Lucas?
Dia adalah salah satu anggota Miu, yang kini bertugas menerbangkan helikopter pribadi milik Gilbert yang terparkir di helipad atap mansion megah itu."Tuan Miu, phi Tae, cepat pergi dari sana." Arsen memberi peringatan. Di mana Miu dan Tae segera bergegas menuju arah yang Lucas katakan.
Landasan helipad yang terletak tak jauh dari lantai di mana kamar Gilbert berada.
Miu dan Tae saling menatap, sebuah tangga di sudut ruangan. Yang pastinya mengarah pada atap mansion tersebut.
Ya, kebanyakan orang sejenis Miu, Gilbert dan lainnya, akam mendesain ruangan pribadi mereka sedemikian rupa untuk hal darurat semacam ini.
Tepat!
Di sana Lucas benar-benar sudah bersiap, melambaikan satu tangan dengan senyuman konyol nya."Butuh tumpangan?"
Miu dan Tae menghela nafas kasar, bergegas untuk masuk ke dalam helikopter tersebut.
Hingga dalam hitungan detik setelahnya...
Bunyi ledakan terjadi, itu berasa dari benda sialan milik Gilbert.
Jika kalian bertanya bagaimana pasukan Miu yang lainnya?
Mereka sudah bergegas sejak Jayler dan lainnya memberi perintah, untuk segera meninggalkan bangunan megah itu.
.
Miu dan Tae bisa melihat jelas dari ketinggian beberapa meter di atas bangunan itu. Sedikit demi sedikit, ledakan itu menyebar ke bagian lain dari bangunan megah milik Gilbert.
Menarik nafas dalam, tanpa sadar Miu memeluk Kana lebih possessive. Seraya mengecup pucuk kepala anak itu. Menciptakan senyuman samar dari bibir Tae sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT IN YOU || MiuKana (END) ✓
FanficSemua isi di dalam kisah adalah sebuah karya fiksi. Selamat membaca ❤️