Hayo, jangan lupa Vote dan Comment nya sayang ❤️
Karena masih ada satu Chapter special lagi setelah chapter ini.
Chapter di mana hanya akan berisikan hal manis dan moment full senyum antara si Tsundere Miu dan si cengeng Kana.
100 Vote pertama, Auto double Up 👻
Tapi jika sebaliknya, author mau hibernasi lagi, oke sayang ❤️
.
.
.Selamat membaca ❤️
.
.
.Amanda mengerutkan kedua alis, saat Miu dan Kana tiba di meja makan. Bukan tanpa sebab, itu karena Amanda melihat sesuatu di satu jari si manis.
"Tunggu." Amanda menghentikan Miu yang hendak duduk di samping anak itu, merebut tempat tersebut untuk ia duduki. Tanpa membuang waktu, segera ia meraih hal yang menarik pandangan matanya sejak tadi. Di mana seperdetik itu, Amanda membulatkan kedua bola matanya, yang lalu menoleh pada Miu yang masih berdiri di sampingnya. "Miu-- Oh Tuhan! Apa lagi yang kau lakukan padanya?"
"Phi." Kana mencoba menghentikan, namun Amanda lebih dulu beranjak. Di mana wanita cantik itu berdiri di hadapan Miu dan menatapnya tegas.
"Katakan, apa yang kamu lakukan pada Kana manisku?"
Miu menghela nafas kasar, dengan ekspresi wajah dingin dan datar yang khas, menatap bagaimana sang kakak melipat kedua tangan di depan dada.
"Jawab!"
"Memberi tanda kepemilikan." Ucap Miu dengan singkat, seraya melangkah untuk meninggalkan posisi sang kakak berdiri saat ini.
"Apa maksudmu?" Amanda turut melangkah, mengikuti Miu yang kini duduk di sisi lain di mana Kana berada.
"Berhenti mengoceh, atau kami kelaparan karena menunggumu."
"Miu!"
Kana menggeleng pelan, menatap Amanda penuh isyarat. Membuat wanita cantik itu akhirnya mengalah dan duduk kembali.
"Kau berhutang penjelasan padaku Miu." Omelnya, yang lalu mengambilkan beberapa menu untuk Kana manisnya. "Kana, beritahu aku apa yang dia lakukan lagi padamu? Mengapa jarimu-"
Seperdetik itu, Kana beranjak dari duduknya, yang lalu melangkah dengan cepat seraya menutup mulutnya. Di mana hal tersebut membuat Miu turut beranjak dan mengejarnya, begitupun dengan Amanda. Ya, si manis merasakan mual pada perutnya.
Menuju salah satu toilet yang tak jauh dari sana, Kana memuntahkan isi perutnya yang bahkan cukup kosong itu ke atas wastafel. Melihat hal itu, Miu dengan sigap mengusap punggung si manis, di mana hal tersebut membuat Amanda yang semula kesal pada Miu dan cemas pada Kana, kini menarik senyuman. Rupanya sang adik benar-benar memperhatikan anak manis itu.
Tanpa menunggu lama, Amanda memutuskan keluar dari sana. Menuju dapur untuk mengambilkan racikan minuman yang mungkin bisa membantu meringankan mual yang Kana rasakan.
...
Miu menghapus air mata di kedua sudut mata Kana, mengusap sekitar mulut anak itu dan membasuhnya, seperti tidak ada rasa jijik sedikitpun.
Kana?
Dia masih merasakan mual dan tidak nyaman pada tubuhnya, namun juga merasa tersentuh atas tindakan yang Miu lakukan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT IN YOU || MiuKana (END) ✓
FanfictionSemua isi di dalam kisah adalah sebuah karya fiksi. Selamat membaca ❤️