Vote dan Comment nya sayang, Follow juga boleh ❤️
.
.
.Miu membuka kedua matanya perlahan, saat merasakan remaja di dekapannya benar-benar sudah terlelap. Menurunkan tatapannya, terdiam menatap wajah manis Kana yang kini terlihat tenang di bandingkan sebelumnya.
Menarik nafas dalam, memposisikan anak manis itu agar berbaring lebih nyaman, merapihkan selimut untuk menutupi tubuh mungil itu.
Hening...
Miu yang kini berbaring menyamping dalam posisi menopang kepala dengan satu tangannya, menatap setiap inchi pahatan wajah manis di depannya.
Beberapa bekas memar yang mulai samar di pipi dan leher Kana, Miu bisa melihatnya. Itu adalah bekas kegilaannya kala itu.
Memejamkan kedua mata sejenak, menarik nafas dalam, sesuatu satu persatu datang memenuhi benaknya.
Apakah aku benar-benar iblis?
Batinnya, Miu membuka kedua matanya lagi unuk menatap Kana."Mengapa kau tidak menyerah saja padaku? Kau bahkan tahu jika aku bukan pria yang bisa bersikap baik seperti yang kau harapkan. Apa kau tidak lelah atas perlakuan ku?" Lirihnya berbisik, menatap Kana sendu. "Harusnya hari itu aku tidak membawamu, setelah membunuh lima pria sialan itu."
Hening...
Hanya helaan nafas panjang Miu yang berhembus, bersama jemarinya yang terulur untuk mengusap surai hitam nan lembut milik Kana, seraya menatap bibir penuh itu, mengusapnya.
"Aku bahkan tidak mengerti apa yang aku rasakan saat ini. Asal kau tahu, aku hanya tak mungkin melepaskanmu dariku. Aku tidak akan membiarkanmu jauh dari pandanganku..." Miu menjeda kalimatnya, mengusap pipi Kana dengan lembut. "Sial! Kau membuatku terikat dengan anak cengeng sepertimu." Singkatnya.
Pandangannya beralih, menuju perut datar milik Kana, mengusapnya. Hingga detik setelahnya, Miu menyingkirkan tangannya segera, saat remaja manis itu mengubah posisi tidurnya.
Mengulas senyuman tipis, Kana berbaring menyamping, sedikit meringkuk tepat di hadapannya.
"Bocah menyebalkan." Decihnya, mengusap lembut surai milik Kana untuk ke sekian kali.
.
.
.Derap langkah berat seorang pria, menyentakan para penjaga di sekitar. Atmosfir terasa mencekam dan menegangkan, terlebih saat pria paruh baya bersetelan hitam itu menusukan tatapan dingin khas pada sekitar.
"Selamat datang tuan." Sambut salah satu penjaga lain, yang kini berdiri di depan pintu masuk sebuah mansion.
Tak ada tanggapan, pria paruh baya itu hanya menampakan tatapan dingin.
Beberapa bodyguard setia melangkah, mengikuti ke mana langkah tuannya.
Hingga berakhir pada sebuah ruangan.
"William." Datarnya, di mengerti oleh pria pemilik nama itu, yang tak lain adalah seorang tangan kanannya.
Pintu di tutup rapat, tak ada siapapun di dalam ruangan kecuali pria bernama William dan tuannya itu.
Mendudukan tubuh di kursi kebanggannya, menulusuri pandangannya ke sekitar, rupanya tak ada yang berubah dari ruangan special yang sudah 8 tahun ia tinggal.
"Selamat datang kembali tuan." William dengan senyuman.
"Hm." Singkatnya, meraih beberapa lembar foto untuk ia lemparkan ke atas meja. "Di mana anak sialan itu? Sudah kau temukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT IN YOU || MiuKana (END) ✓
FanficSemua isi di dalam kisah adalah sebuah karya fiksi. Selamat membaca ❤️