Lewis menarik seringainya, saat mendengar suara ledakan di sekitar bangunan. Getaran itu bahkan mampu membuat properti di sekitar turut terguncang.
Meraih segelas wine, menenggaknya habis sesaat sebelum beranjak dari kursi kebanggaannya.Melangkah tenang, meraih pistol miliknya seraya menuju pintu ruangan.
"Pesta di mulai, tikus kecil itu ingin bermain lebih awal rupanya." Lewis dengan senyuman bengis.
William dan lainnya turut bergegas, melindungi tuannya.
.
.
.Gemuruh ledakan masih memecah keheningan malam, bersahutan dengan ributnya peluru yang saling terlontar di udara, menuju target untuk saling membunuh dan melukai satu sama lain.
Di ruangan itu, lebih tepatnya di bangunan utama milik Lewis. Miu menyerahkan tugas di sana pada bawahannya, sesuai rencana.
Berkat bakat yang Arsen miliki, Miu bisa mengetahui di mana posisi Lewis berada.
Ya! Hacker muda itu berhasil meretas seluruh sistem keamanan bangunan milik Lewis, termaksud CCTV.
Bisa saja Miu meledakan titik di mana Lewis berada jika ia menginginkan, namun bukan itu tujuan utamanya. Miu tak ingin pria bajingan itu mati dengan mudah.
Setidaknya, biarkan ia puas menghajar seorang Lewis, melubangi tubuh pria itu seperti bagaimana yang di lakukan pada orang tua nya dulu.
Miu sangat ingin menarik jantung Lewis dari tempatnya, mencongkel kedua bola mata bajingan itu, dan membiarkan Chopper kesayangannya mengambil peran untuk melubangi kepala iblis tersebut. Memotong bagian tubuh itu setelahnya jika perlu, untuk ia jadikan makanan anjing liar di luar sana.
Ya, Miu sudah terlalu murka atas semua hal yang Lewis lakukan. Semua hal yang membuatnya kehilangan kebahagiaan sejak kecil, semua hal yang membuatnya tumbuh menjadi sosok Miu yang sekarang. Juga murka, atas perlakuan Lewis terhadap Kana kecil di masa lalu.
Terdengar konyol?
Namun Miu tak peduli dan tak butuh penjelasan lebih atas apa yang Albert katakan. Semua sudah cukup jelas baginya, Lewis memang bajingan yang harus di singkirkan..
.
.Tae dengan sigap, melangkah penuh waspada, menyapu sekitar dengan sepasang matanya, memastikan.
Satu peluru pertama terlontar, saat serangan mengarah padanya. Bersama dengan beberapa pria yang muncul seraya mengarahkan senjata dengan brutal.
Dan tentu saja, bukan hal sulit bagi pria seperti Tae dan Miu menyingkirkan puluhan orang itu, terlebih Chloe dan Perth turut berperan dari kejauhan.
Ah ya!
Sejak beberapa waktu lalu, Perth dan Chloe siap pada posisi, dua penembak jitu muda itu dengan lihai membidik target dari jarak kejauhan.Katakan saja, jika keduanya memiliki peran penting untuk serangan yang Miu rencanakan, dan bukan semata untuk membuka jalannya menemukan Lewis.
Beberapa menit berlalu, puluhan pria itu bertambah lagi dan lagi, seakan tak ada habisnya.
Mansion megah itu memiliki 4 bangunan berbeda yang terhubung dengan lorong di setiap bagian.
Salah satunya adalah bangunan utama, yang sudah di hangus ratakan oleh Gideon, Jansen dan Fluke, 3 anggota yang Miu tugaskan di udara.
"Hoiih, menyebalkan!" Umpat Tae.
"Maaf phi, ku pikir kalian harus terpaksa menyingkirkan mereka. Karena hampir setiap titik akses di penuhi orang-orang itu." Ucap Arsen melalui perangkat earphone di telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT IN YOU || MiuKana (END) ✓
FanficSemua isi di dalam kisah adalah sebuah karya fiksi. Selamat membaca ❤️