.
.
."Five minutes." Tae dengan seringainya.
"Merunduk , ini akan sedikit ribut." Mike merujuk pada beberapa staff yang masih ada di dalam kafe tersebut.
"Cih! Bocah ingusan." Ucap pria dari gerombolan itu, yang tak lain, adalah William , pria yang Mix dan Albert kenal adalah salah satu bawahan seorang Lewis.
Seperdetik itu, bentrokan antara dua kubu terjadi.
Meski di katakan tidak seimbang dalam jumlah, namun kemampuan Tae, Max dan Mike tak dapat di remehkan.
Ya, 3 lawan 11. Bukankah itu jumlah yang tidak sepadan?
Bukan masalah!
Kegilaan Tae dan dua lainnya tak akan mudah di kalahkan oleh William dan para anak buah Lewis lainnya..
"Cih! Ku sarankan jangan ikut campur!" William memberi peringatan, saat Tae tiba di hadapannya. "Pergi jika kau tak ingin mati hari ini."
Tae bertepuk tangan, menatap William tenang, seraya melempar tawa khas nya. "Mati? Maaf, aku tidak akan mati sebelum aku merasakan apa itu pernikahan." Tae dengan senyuman konyol setelahnya. Membuat William berdecih.
"Maka pergi dari hadapanku jika kau ingin merasakan apa itu pernikahan."
Mengerutkan kedua alis, dengan bibir yang sedikit Tae pouth-kan, memasang pose berpikir. "Heum... Ku pikir menyingkirkan pengganggu lebih dulu cukup menyenangkan, dan tentang pernikahanku, kau tidak perlu khawatir paman. Tak ada manusia yang bisa mengambil nyawaku, kecuali sahabat gila ku itu." Tae tertawa kembali, merujuk pada Miu, pria yang ia sebut sahabat gila.
"Cih! Bocah ingusan."
Tak ada jawaban secara lisan, selain bagaimana Tae menaikan kedua alis, memberi gestur menantang agar William maju lebih dulu untuk lebih mendekat padanya.
Ya!
Detik itu, William yang merasa di remehkan dan di tantang pun segera mengambil langkah untuk serangan pertamanya.
"O Ow !" Tae mengayunkan satu telunjuk ke arah William. "No! No! No!" Ledeknya, saat serangan William lagi-lagi gagal menyentuhnya. "Apa hanya itu yang kau punya?" Sarkasnya, membuat kedua rahang William mengeras sempurna.
Mengangkat pistol, William kembali mengarahkan tembakan pada Tae. Membuat beberapa staff yang tertinggal di dalam, berteriak ketakutan.
"Cih! Apa kau selemah itu? Sampai harus menggunakan senjata?" Sarkas Tae.
"Bukan urusan mu!"
DUAR!!!
"Aaaaaa!!!" Jeritan panik kembali bersahutan.
"Hoih! Ai Tae! Berhenti berbincang, pria itu membuat mereka takut!" Teriak Max jengah, namun tanpa berhenti memberi serangan pada beberapa lawan di depannya.
Tae tertawa untuk kesekian kali. "Maaf kawan, ku pikir menyenangkan berbincang dengan pak tua ini."
Tanpa peringatan, William kembali memberi serangan, di mana Tae pun dengan sigap mengimbangi serangan tersebut.
Di sisi lain, Mike berkali-kali mengumpat dalam aktifitasnya menumbangkan pria lainnya. Bukan tanpa alasan, para pembuat keributan itu terus saja menyerangnya dengan beberapa properti, di mana justru Mike berusaha melindungi properti-properti kafe tersebut.
"Ai Tae! Kau bilang 5 menit bukan!" Protes Max di sisi lain ruangan kafe tersebut.
"Ah! Ya! Ayo lakukan!" Sahut Tae yang masih sibuk menghadapi serangan William.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT IN YOU || MiuKana (END) ✓
FanfictionSemua isi di dalam kisah adalah sebuah karya fiksi. Selamat membaca ❤️