Di dalam toilet umum..
"Huekk.. huweekkk.." Sunghoon memuntahkan isi perutnya, sedangkan Sunoo tengah mengusap punggung Sunghoon.
"Tuan, sudah tuan, sudah hentikan sandiwara ini. Jangan lakukan ini lagi saya mohon." Sunoo menyodorkan tissue basah kepada Sunghoon dengan sopan.
"Itu lebih ba— aarggh!" Sunoo mengerang sakit saat Sunghoon menendang kakinya di bagian tulang kering.
"Enak saja bicara seperti itu."
"Tapi saya hanya menyarankan tuan, saya tidak bisa melihat anda seperti ini."
"Cih, memangnya saya kenapa? Sampai harus dikasihani?"
"Saya melihat anda sepertinya tersiksa sekali tuan."
"Jangan asal menilai, saya tidak kesiksa tuh."
"Tidak tersiksa bagaimana, pemuda itu membawa pengaruh buruk untuk anda tuan, Aargghh!!" Sunoo mengerang lagi gara-gara tendangan maut dikaki satunya.
"Katakan itu lagi ayo." Sunghoon berkacak pinggang.
"Ma-maaf tuan, maafkan saya."
Sunghoon geleng-geleng kepala dia pun keluar. Dan saat membuka pintu toilet, dia dikejutkan oleh Jake sudah ada didepannya, Sunghoon lantas masuk Lagi menahan Sunoo untuk tidak keluar dulu, karena ada Jake disana.
Setelahnya barulah dia keluar lagi.
"Arkana?" Panggil Sunghoon.
"Mas? Kamu baik-baik aja kan?" Tanya Jake terlihat cemas.
"Saya baik kok,"
"Maaf ya mas"
"Maaf? Maaf untuk apa?"
"Maaf karena aku sudah memaksa mas Varo makan kerang." Tutur Jake sembari memegang kedua lengan Sunghoon.
"Saya nggak apa-apa kok."
"Beneran mas? Aku khawatir loh."
"Kha-khawatir?" rasanya hati Sunghoon dag-dig-dug seerr.
"Iya lah, mas tiba-tiba lari mencari toilet, aku kan takut soalnya baru inget, tidak semua orang bisa makan seafood kan?"
Sunghoon tersenyum tipis, merasa senang pemuda ini sangatlah perhatian, kemudian Sunghoon mengusap-usap kepala Jake.
"Terimakasih sudah mengkhawatirkan saya ya."
Jake sempat tertegun sejenak lalu membalas senyumannya, ia lantas melingkari lenggang Sunghoon.
"Kita jalan lagi ya," ajak Jake, Sunghoon pun mengangguk kecil.
......
Waktu yang sudah semakin sore dengan ditemani awan mendung, mulai menghiasi daerah tersebut.
Terlihat beberapa lapak tak beratap tengah sedang membenahi dagangan mereka sedikit demi sedikit sebelum hujan menerpa, mengguyur kawasan tersebut.
Ada sebagian pula pengunjung yang masih betah melihat-lihat walaupun kadang hanya sebatas melihat dan tak membelinya.
Atau mungkin hanya sebatas melalui mereka yang sudah berusaha keras untuk mempromosikan dagangan mereka dengan segala upaya, dari yang berteriak menyebutkan satu persatu barangnya kepada setiap orang yang lewat, atau mungkin hanya sebatas mengenakannya dan memamerkan kepada seorang anak-anak yang tengah digandeng orang tuanya.
Di sisi lain Sunghoon tengah duduk sendiri disebuah bangku taman, menunggu Jake yang tengah membeli sesuatu hingga setetes air mengenai lengannya, Sunghoon pun menengadah sekaligus mendongakkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected | Sungjake
FanfictionVaro seorang Presdir yang secara tak sengaja bertemu dengan Arkana yang merupakan seorang pemilik kedai warung kopi. Pertemuan mereka yang tak terduga saat hari itu, bisa dibilang kesialan atau keberuntungan? -bxb! -marriage life! -misgendering. -do...