Ketika sang Surya terbangun datanglah dengan cantik arunika yang cahayanya menyeruak dibalik segarnya dedaunan pagi. Menyumbul dari ufuk timur, hingga menembus kamar yang masih tertutup rapat itu.
Sepasang mata mengerjap memandangi lampu yang masih menyala, seraya sebuah kecupan manis yang tak henti hentinya menghujani kening Jake yang nampak kelelahan dibawah selimutnya.
Lelaki itu mendongak dan mendapati sebuah senyuman indah tersungging di bibir Sunghoon.
Hingga sebuah bisikan pelan ucapan selamat pagi terdengar ditelinga nya. Bagaikan sebuah hembusan angin pagi yang menciptakan rasa semangat dihati Jake saat ini.
Jake tersenyum dan kembali memeluk tubuh yang masih polos seperti dirinya, didalam selimut yang sama. Seperti mimpi rasanya, ia tak percaya dengan apa yang sudah mereka lakukan tadi malam, bahkan hingga mereka terlelap di waktu dinihari, menuntaskan hasrat yang tertunda.
"Mau dicium lagi," Ucap Jake bernada manja. Hingga membuat kekehan gemas terdengar dari mulut Sunghoon.
"Yang mana sayang?" Tanyanya dengan suaranya yang halus dan sedikit serak itu.
"Aaww, meleleh hatiku kala mendengar panggilan itu dari bibirmu mas Varo."
"Hahahaha.." diluncurkannya sebuah kecupan di pipi kanan Jake.
"Terimakasih suamiku," ucap Jake merasa senang.
"Buat aku mana?" Sunghoon menepuk-nepuk pipinya dengan jari telunjuknya.
Jake pun menutup mulutnya dengan selimut dan tersenyum disana.
"Mana buat mas? Jangan curang ya kamu." Sembari menarik-narik selimut.
Sementara Jake masih bertahan dengan itu.
"Tuh kan, curang?" Sunghoon memutar tubuhnya membelakangi Jake.
Sementara pemuda itu hanya terkekeh kecil memandangi punggung tanpa atasan yang melekat seperti biasanya.
Jari telunjuknya pun menyentuh dengan pelan, lalu menekan-nekan.
"Mas?"
"Hmm," jawabnya singkat, Jake kembali terkikik kecil.
"Jangan membelakangi ku," rengeknya, masih menekan-nekan punggung itu dengan jari telunjuknya.
Sementara Sunghoon masih pada mode jengkelnya.
"Mas~"
"Coba jangan hanya menyebutku dengan mas."
Jake tersenyum, "memang maunya ku panggil apa?"
"Aku saja memanggilmu sayang kok."
"Baiklah, sayang—" panggil Jake, sementara yang didepan hanya tersenyum.
"Tidak kreatif," ia masih membelakangi Jake.
"Kok tidak kreatif sih?"
"Cari panggilan sayang yang lain dong, jangan ikut ikutan aku."
"Apa? Mas mau aku memanggilmu apa?"
"Apa saja."
"Ummm," berfikir sejenak. "Oh.. Gober?" Asalnya.
"Kok Gober sih?" Sunghoon membalik tubuhnya dengan cepat.
"Itu paman Gober hehe," Jake nyengir.
"Maksudnya mas seperti bebek begitu?"
"Sedikit," gumamnya pelan.
"Arkana? Aku bisa marah loh ya."
"Hehehe hanya bercanda cinta," Jake menutup mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected | Sungjake
FanficVaro seorang Presdir yang secara tak sengaja bertemu dengan Arkana yang merupakan seorang pemilik kedai warung kopi. Pertemuan mereka yang tak terduga saat hari itu, bisa dibilang kesialan atau keberuntungan? -bxb! -marriage life! -misgendering. -do...