Awal pertemuan yang benar-benar berkesan, bagi Jake. Sehingga membuatnya merasakan bahagia, bahkan ia pun tak henti-hentinya berkirim pesan dengan Kenzo, sejak dua hari terakhir.
Entah kenapa tetap ada saja bahasa asik yang membuat mereka berdua semakin larut dalam obrolan itu.
Saat ini tengah sepi pelanggan, Jake pun menghentikan sejenak chatting nya dengan Kenzo, karena termos nya sudah hampir kosong seluruhnya.
Hingga tiba seorang pria yang membuatnya mendengus kesal.
Braakk!
Fatur datang sembari menggebrak meja, "Hei!! Bagi uang sini," pinta si babi ngepet yang baru saja kena PHK dari sekretaris Jovan, sementara Jake hanya diam saja, tidak perduli.
"Hei jalang!! Kau tuli ya?"
"Tunggu.. tunggu tuan karyawan? Bukannya kau itu sudah bekerja ya? Kenapa kau tiba-tiba meminta uang padaku?"
"Tutup mulutmu itu, tidak usah banyak bertanya, dan berikan yang untuk ku cepat!!"
Brakk! Brakk!
Ia menggebrak-gebrak meja seperti bocah tantrum.
"Ckckck," Jake kembali fokus pada ponselnya, dengan memasang earphone di telinganya lalu mendengarkan musik dengan sekeras mungkin.
"Lelaki jalang ini ya? Hei!!" Hendak ia memukul Jake.
Pletaakk!
"Aarrghh kurang ajar!!!" Fatur mengerang saat merasakan ada seseorang yang baru saja memukul kepalanya dari belakang dengan keras, sehingga membuatnya kesal lalu menoleh kebelakang.
"Apa hah?!" Kenzo sudah berdiri di belakangnya sembari berkacak pinggang, tatapan kesal si babi ngepet pun berubah, menjadi tatapan terpesona.
"Ya ampun, ada bidadari yang telah menembakkan panah cinta melalui kepala bagian belakang ku," ia tersenyum dengan sangat menjijikan.
Jake pun melepaskan earphone nya, "Kenzo?" Ia terkejut karena tiba-tiba ada lelaki itu di warungnya. Sementara Kenzo melambaikan tangannya, namun tetap menatap tajam kearah Fatur.
"Apa yang kau lakukan? Hendak memukul teman manis ku ya?!"
"Teman manis? Oh, maksudnya calon adik ipar mu? Ya ampun, kau sudah mengakui akan menjadi calon istriku ya? Hahaha, ku terima dengan senang hati."
Plakk!!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Fatur, "kenapa menampar ku sayang?"
Plakk! Plaakk!!
"Aaarrggghh!! Hei!!!"
"Enyah kau! Aku punya penyakit psikopat yang akan kumat jika melihat pria jelek seperti mu."
"Pria jelek apa pria tampan?"
Kenzo terkekeh, ia memutar tubuhnya, lalu melakukan tendangan memutar dan hanya mengarahkan kakinya ke ulu hati Fatur dan berhenti di sana, "kau mau aku benar-benar menembak mu?" Ia mengedipkan mata, dan sebuah tendangan keras pun ia luncurkan.
Buaakk!!
"Aaarrggghh!! Uhuk.. uhuk.. eneg aarrghh ulu hatiku," Fatur memegangi dadanya saat tendangan itu mengenai tepat di ulu hatinya, sehingga membuat Fatur sedikit terpental dan jatuh dalam posisi duduk.
Kenzo menepuk-nepuk kedua tangannya, lalu berjalan dua langkah dan menaikkan satu kakinya di kursi plastik, "mau lagi? Biasanya yang kedua adalah bagian yang bisa membuatmu merasa linu sebagai seorang pria," ia tersenyum sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected | Sungjake
FanfictionVaro seorang Presdir yang secara tak sengaja bertemu dengan Arkana yang merupakan seorang pemilik kedai warung kopi. Pertemuan mereka yang tak terduga saat hari itu, bisa dibilang kesialan atau keberuntungan? -bxb! -marriage life! -misgendering. -do...