20.Mau jujur..

35 4 0
                                    

Haha hihi hoho

Ni Siapa sih?!Ngabrut bener gw liatnya😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ni Siapa sih?!Ngabrut bener gw liatnya😭


Maap, awalan chap ini disuguhi foto beginian, ini terakhir kita senang😏





















Happy reading.




























Baru saja Sein mengirimkan pesan pada Sinta, ia pun langsung masuk kelas.

Setelah kelasnya selesai, ia pun pergi ke masjid untuk melaksanakan ibadah sholat Dzuhur, namun sayangnya ia tak bertemu Sinta disana.

Setelah sholat Dzuhur, ia pun bergegas untuk pergi ke perpustakaan, namun sayangnya ia melupakan sesuatu.

"Astaghfirullah, buku gw ketinggalan dikelas, mau gamau ya harus gw bawa", gumamnya sambil berjalan kearah kampus lagi.

Sein yang baru saja membawa bukunya dari kelasnya, seseorang tiba-tiba datang ke kelas Sein dan langsung menarik paksa Sein keluar.

"Lepasin Gw Woi!!!"

Orang tersebut tak mempedulikan ucapan Sein.

"lepasin anjir!!"

Sein sempat beberapa kali melepas tangan orang tersebut yang menariknya, namun orang tersebut dengan sigap menarik tangan Sein kembali, sangat kebetulan sekali kampus sekarang sedang sepi...

"Anjir!!!Lo Budek YA?!Lepasin Anjir!!!"

Sein terus menerus berteriak,hingga sampailah mereka di rooftoop.

"APAAN LO?!NAPA LO BAWA GW KESINI HAH?!"

"GW DAH BILANG SAMA LO!!JANGAN DEKETIN SINTA!!LU TULI HAH?!"

"Kak Hersa, Gw suka sama Sinta, jadi jangan ngehalangin jalan gw buat Deket sama dia!"

"Gw udah lama suka sama dia, gw duluan yang suka sama dia!!Lo seharusnya sadar diri dong!!"

"Sadar diri?Kak, seharusnya Lo ngaca! Cowok tukang selingkuh kayak Lo itu gak pantes buat Sinta"

Ucapan Sein mencelos menusuk Hersa.

"Lo!!Lo Tolol!!Tolol banget!!YAKALI GW MAU TERUS-TERUSAN BELOK!!GW MASIH NORMAL YAH!!"

"Bukannya Lo sendiri yang nembak gw ya,kak?jadi yang ngajak belok duluan tuh ya Elu!!"












1 ½ Tahun yang lalu....

Kehidupan Sein sangat sepi sekali, ia bingung dengan dirinya sendiri, hingga hadirlah sosok Hersa yang selalu mengisi hari-harinya.

Perlakuan Hersa padanya seperti bukan perlakuan seorang teman pada temannya, tapi seperti seorang pria pada wanitanya.

Entah apa yang mempengaruhi pikiran Sein...

SEINTA •Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang