24.Wisuda

42 4 0
                                    

Gada pesan dari saya,baca aja udah,scroll ke bawah_-.










Happy Reading.












Fajar telah terbit, menampilkan sosok pria tampan yang kini telah bersiap dengan pakaian formalnya,sosok tersebut hanya memakai kemeja.

Pintu kamarnya terbuka,menampilkan sosok wanita yang sangat ia cintai, yaitu ibunya.

"Wah,anak Mama udah ganteng nih,sini mama bantu rapiin ya"

Sang putra hanya tersenyum manis pada sang ibu yang kini memakaikannya Jas dan memasangkannya Dasi.

"Ma..."

"Apa sayang?", Ucapnya lembut sambil memasangkan dasi pada putra bungsunya tersebut,sang ibu bahkan sampai berjinjit karena sang putra memang punya tubuh yang menjulang,wkwk.

"Hari ini kata mama bakalan cerah gak ya?"

"Pasti cerah, hari bahagia mu harus selalu cerah, apalagi sekarang kamu udah mau wisuda...mama harap kamu bahagia selalu dan seterusnya pun begitu"

Sang ibu selesai memasangkan dasi,lalu ia menepuk bahu putranya pelan,sambil berkata....

"Mama tau permasalahan mu...mama harap hal itu gak membuat kamu patah semangat"

"Mama tau dari mana?"

"Juan...bukan Juan yang bilang,tapi mama yang maksa pengen tau, karena mama liat, kamu makin kelihatan down banget, kaya gak ada semangat hidup, mama gak mau kamu banyak pikiran...apapun masalahnya kenapa kamu gak cerita sama mama sih?apalagi soal kamu dibully satu kampus?!kenapa kamu gak cerita sama mama? Mama ngerasa jadi ibu yang gagal buat kamu, karena mama gak tau permasalahan apa yang anak mama alami...."

"Ma...suuttss...jangan bilang gitu...Sein gak cerita sama mama karena Sein pengen belajar mandiri, Sein gak mau ngerepotin mama, Sein gak mau buat mama khawatir...apalagi buat mama nangis gara-gara Sein..."

Sein memegang kedua tangan sang ibu, dan menciumnya.

"Ma...mama adalah mama yang terbaik buat Sein, bahkan saat Sein pindah keyakinan, Mama gak pernah sekalipun marah sama Sein...mama bahkan selalu dukung Sein, gimana Sein gak makin sayang sama Mama...mama tetep Cinta pertama buat Sein...sampai kapanpun"

Sang Ibu yang terharu mendengar penuturan dari sang putra,  cairan bening keluar dari pelupuk matanya, dan berakhir menangis dipelukan putranya.

"Sein...makasih ya...mama beruntung banget punya anak kaya kamu,kamu gak pernah ngerepotin mama kok,kamu anak yang mandiri,kamu anak yang dewasa, tapi nak...kalo ada masalah apapun itu, jangan ragu buat cerita ke mama ya?"

"Iya ma,Pasti kok",ucap Sein sambil menenangkan sang Ibu.

Sein tersenyum hangat sambil melihat matahari yang kini bersinar cerah melewati kaca jendela kamarnya.

"Udah yuk,kita kebawah..anak Mama udah ganteng kok,makan dulu, baru kita berangkat", ujar sang ibu sambil menyeka air matanya.

"Ehehhe iya ma, ayo! Sein takut telat!"

..........................o0o............................

Keluarga Sein kini tengah duduk disebuah ruangan yang akan menampilkan para mahasiswa yang akan lulus tahun ini.

Sein sudah memakai kostum khusus kelulusan,seperti toga dan sebagainya.
Beberapa kali Sein celingukan mencari seseorang,namun ia tak kunjung menemukannya, hingga akhirnya namanya dipanggil....

"SEIN ABIMANA PRASETYA DARI JURUSAN BISNIS DAN AKUNTANSI DENGAN IPK 38 MERAIH PREDIKAT SANGAT MEMUASKAN"

Tepukan tangan meriuhkan seisi gedung, jangan salah,Sein memang pintar kok.
Keluarga Sein sangat bangga dengan pencapaian putra mereka.
Sein pun turun dari panggung usai bersalaman dengan beberapa Dosen.
Ia tersenyum manis pada keluarganya yang kini sudah berdiri dari duduknya.
Dan kini mereka berjalan keluar dari gedung.

SEINTA •Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang