chapter 37: someone

69 13 4
                                    

Hidup itu dipenuhi dengan jalan yang berbatu dan penuh halang rintangan,kalau mau mulus pake jalan tol ges.








Sebelum berangkat menuju perkemahan,aizawa menyempatkan untuk dirinya untuk berkunjung menjenguk mayumi.

"Bagaimana keadaanmu?"

"Aku pikir semakin memburuk saja." Ucap mayumi seraya memakan melon yang di sediakan.

"Jangan bercanda." Aizawa berhenti mengupas apel dan menatap mayumi tajam.

"Ehehe."

Tak ada perbincangan lagi,aizawa masih fokus pada memotong apel,mayumi juga terlihat sedang menatap keluar jendela seraya memakan melon yang belum habis.

"Bagaimana keadaan di kelas?" Tanya mayumi. "Aku dengar bahwa ada siswa yuuei yang diancam oleh villain saat dimall."

"Ya,itu midoriya."

Mayumi terdiam memandang kearah aizawa kaku. "Eh.."

"Wah...sepertinya itu kelas sial...." gumam mayumi san langsung saja di beri pukulan oleh aizawa.

"Aw!"

"Ck!" Aizawa memandang mayumi. "Yang lain selalu bertanya tentangmu,apa kau benar benar tidak akan mengatakan pada mereka?" Tanya aizawa.

Mayumi berfikir sesaat. "Tidak,hanya selama musim panas jadi tidak apa apa menurutku." Jawab mayumi.

"Yah itu sih terserahmu." Aizawa beranjak dari kursinya,sebentar lagi ia akan berangkat bersama kelas A untuk pergi menuju hutan.

"Hati hati wali kelas!!"

"Ya."

"Bawa aku oleh oleh!"

"Jika kau mau biji pohon ek,akan ku bawa"

Mayumi menatap dengan wajah tak bisa di arti kan pada wali kelasnya itu,namun tiba tiba ia tersenyum mendoakan kelancaran untuk perkemahan musim panas.

Angin menerbangkan helaian gorden yang menampilkan rambut mayumi yang mulai memanjang terterpa angin. Iris mata dengan warna coklat terang terlihat indah dengan cahaya silau dari sang surya.

Apakah dewi aprodhite sedang tersenyum saat melihat mayumi?

Dokter datang dengan beberapa perawat masuk keruangan mayumi. "Bagaimana mikatsuki-san,apa kau merasa baikan hari ini?" Tanya sang dokter. Perawat yang lain sedang memperhatikan keadaan melalui alat rumah sakit dan melihat infusan mayumi yang harus di ganti.

Sang dokter tersenyum dan duduk di kursi dekat ranjang rumah sakit. "Aku takut kau akan bosan,jadi aku membawa anakku yang tak berguna selama dirumah untuk menemani beberapa pasien." Sang dokter wanita itu melihat kebelakang,tidak ada siapapun,namun senyuman masih terlihat dari wajah cantiknya.

"Dimana anak sialan itu?" Ucap sang dokter yang masih tersenyum menjaga image nya.

Perawat yang berada di ruangan hanya bisa berkeringat,ragu anak sang dokter akan datang.

"Aku tidak terlalu bosan kok,mungkin ia ada urusan." Ucap mayumi seraya berusaha menenangkan sang dokter yang mulai menampilkan urat urat di keningnya.

Suara dari sepatu terdengar,mayumi yang memang pendengarannya tajam melihat kearah pintu dan tak berselang lama terlihat laki laki dengan pakaian casualnya masuk keruangan dengan bosan. "Okaa-san,jangan blokir atm ku..." Ucapan sang laki laki tertahan saat melihat mayumi dan beberapa Perawat melihat dirinya dengan tatapan bertanya tanya.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang