Lagi gak mood,kalau up lama mohon di maklumi,sedang di gosthing ide.
"Kenapa..." seseorang yang awalnya hanya diam,sekarang kembali bersuara. "Kenapa kalian... ku mohon,hentikan.." ucapnya pelan.
"AKU SUDAH MEWARISI NAMA KAKAKKU!! HARUSNYA AKU YANG MELAKUKANNYA! ORANG ITU... AKU YANG HARUS LAKUKAN.." Teriak lida. "Kau mewarisinya? Lucu sekali..." todoroki membuat es miliknya menyerang stain namun berakhir terpotong potong oleh stain.
"Serius? Di warisi? Aku harap ingenium-san tidak melihat wajahmu itu,ketua kelas." Ucap mayumi mengambil panah terakhirnya. "Ingenium yang dulu kulihat tidak pernah memasang wajah seperti itu,apa kau benar benar ingenium?" Sambung mayumi.
Membidik di tempat paling aman dan memfokuskan panahnya. "Apa kau kehabisan panah,mayumi-sama?" Tanya stain.
"Kau benar." Jawaban mayumi bersamaan dengan panah yang melesat. "Karena itulah aku tak pernah membawa satu senjata."
Dengan cepat mayumi membuang busur dan mengeluarkan sesuatu di balik jaket hitamnya.
Dor
Suara tembakan terdengar. Mayumi menembak kearah lengan stain bersamaan dengan panah yang menanjap.
"Ma...yumi.." gumam lida melihat kearah mayumi.
"Aku tak membawa banyak peluru,ini juga aku gunakan sebagai sinyal darurat" gumam mayumi terdengar di telinga lida.
"Ha... HAHAHAHAHA!! kau lucu sekali,mayumi-sama! Apa kau sedang bercanda? Bahkan hanya satu peluru yang bersarang di tubuhku bukan berarti aku bisa berhenti tapi..." Stain melepas panah di lengannya. "Lihatlah dirimu,kau masih mengenang kejadian satu tahun yang lalu bukan? MA.YU.MI?"
Sekarang semua perhatian tertuju pada mayumi,bahkan lida sendiri bisa melihat tangan yang tak berhenti bergetar sambil memegang senjata api. Sedangkan mayumi masih berusaha mengatur nafasnya dan menyingkirkan pikiran pikiran tentang satu tahun yang lalu.
'Apa yang terjadi satu tahun yang lalu?' Batin midoriya,dia bisa melihat seberapa bergetarnya tangan mayumi.
'Mayumi?' Lida juga ikut bingung apa yang terjadi dengan mayumi.
"Aku tau,pasti di keluarga kalian pun ada masalahnya sendiri." Todoroki kembali fokus.
"Kau benar" stain menimpal,dia sudah menyiapkan senjatanya kembali. "Perlu ku ceritakan kisah kelam?" Sambungnya lalu langsung menyerang.
Es yang asalnya untuk melindungi langsung terpotong potong. "AP-" ucapan todoroki terhenti saat dua pisau menancap di tangan kirinya,menghilangkan quirk api yang sudah di persiapkan.
"Todoroki!" Mayumi mendekat kearah todoroki,berusaha melihat luka yang di terimanya.
Stain melompat dengan ujung katana mengarah pada todoroki. "Hah! Kau memang hebat tapi ini sudah selesai!"
Tiba tiba midoriya bergerak dan langsung menyamai ketinggian stain,menyeret kearah tembok berusaha menjauhkan dari todoroki dan mayumi.
"MIDORIYA!"
"AKU TIDAK TAU KENAPA,TAPI AKU BISA BERGERAK LAGI!!" Teriak midoriya.
"Apa yang harus aku lakukan?! Mencabut pisau akan membuat darah mengalir lebih cepat tapi membiarkannya juga pasti akan berinfeksi!! Ayolah mayumi!! Kau harus tenang!"
"Pasti ada batasan waktu! May–"
"Ini akan sakit,tahanlah." Mayumi dengan cepat mengeluarkan sapu tangannya.
Melipat dengan rapi dan meletakannya di mulut todoroki. "Maaf... maaf,ini hanya sebentar..." gumam mayumi dengan teliti mencabut kedua pisau stain.
"Akh!" Ringis todoroki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanficSelalu profesional saat mendapatkan pekerjaan dan mandiri walau sikapnya sedikit menyebalkan. Mikatsuki mayumi yang memiliki tujuan untuk merubah dunia yang kotor ini bersama dengan pekerjaan yang di berikan UA untuk membantu menjaga anak anak sekol...