Musik memang menenangkan,tapi saat biola ditambah piano,gitar di petik dan nyanyian lagu kelulusan disaat itulah anda menangis. Kenapa? Kena mental ya?
"APA APAAN INI?!!" teriakan uraraka berhasil membuat seisi kelas melihat ke arahnya.
Saat ini jam pulang sekolah tiba tiba di depan kelas dipenuhi murid murid dari kelas lain,mayumi hanya menatap dengan datar seperti biasa.
"Mencari informasi,ya? Pintar sekaligus bego,mana ada orang mencari informasi terang terangan" batin mayumi sambil terkekeh menertawakan keadaan.
"Patut di apresiasi" gumamnya sambil berjalan ke depan kelas.
"Percuma saja! Kenapa kalian tidak minggir,sampah" sahut bakugo,lida yang mendengar langsung memarahinya sedangkan midoriya hanya sweatdrop melihat teman masa kecilnya itu.
"Aku datang untuk melihat tampang kalian,tak kusangka ternyata kalian searogan ini"
"Apa semua yang di departemen pahlawan seperti itu?" Sambungnya.
"Yang arogan dia saja,bukan kami. Lagi pula kau tidak boleh menilai semua yang ada di departemen pahlawan hanya setelah melihat satu orang saja" sahut mayumi sambil menunjuk bakugo
"Apa kau bilang!?" Bakugo yang tidak terima langsung marah.
"Watashi wa mikatsuki mayumi,Yoroshiku" sahut mayumi tidak peduli yang dibelakangnya.
Bakugo terus meledak ledak namun ditahan lida dan midoriya,mayumi masih fokus pada lawan bicaranya ini.
"Begitu,ya? Aku jadi kecewa. Aku shinsou" shinsou menggaruk belakang kepalanya,mayumi masih stay di depan shinsou lalu berjalan mundur beberapa langkah.
"Ada banyak anak yang terpaksa masuk ke departemen lain karena mereka gagal di ujian departemen pahlawan" sambung shinsou sambil menatap para anak kelas A
"Berarti yuuei benar,mereka memasukan kalian untuk melatih otak agar saat bertarung nanti otak kalian juga ikut dipakai,bukan jadi pajangan doang 'kan?" sahut mayumi makin memanas manasi dengan wajah tampa dosa.
"Mikatsuki! Kau makin memperburuk keadaan!" Teriak lida.
"Kau sudah tau?" Shinsou tidak mau kalah
"Berdasarkan hasil festival olahraga nanti,semua orang bisa di transfer masuk ke departemen pahlawan jika hasil mereka bagus begitu juga sebaliknya" sambungnya lalu menatap mayumi tajam. Midoriya yang mendengar langsung berkeringat dingin.
"Hei! Kenapa aku tidak membereskan para bajingan dari departemen pahlawan selagi mereka masih berada di atas langit?" Shinsou bahkan tidak tanggung tanggung,dia menyatakan perang kepada seorang mikatsuki.
"Anggap saja ini peryataan perang—"
Omongan shinso terpotong setelah mayumi tepat di depannya,sontak shinso jatuh melihat mayumi yang menatap tajam. Rasa dingin menyelimutinya,kabut tebal serasa di bawah tangannya. Shinso bahkan melihat dengan jelas roh seperti malaikat maut yang membawa sabit tepat dibelakang mayumi,bahkan ukurannya dua kali lipat lebih besar dari dirinya. Anehnya,hanya shinsou yang merasakan kehadiran dari sosok yang berada di belakang mayumi,semua orang terlihat biasa pada mereka berdua.
Mayumi tersenyum sambil mengulurkan tangan pada shinsou "sebelum kau mengatakan sesuatu,harusnya kau tau dimana tempat mu. Berusahalah terbang ke langit yang sama dengan kami,baru kau katakan hal itu"
Kabut,sosok malaikat bahkan aura mayumi langsung hilang di pandangan shinsou. Sementara itu Mayumi tidak benar benar berniat membantu shinsou berdiri,jadi dia hanya mengulurkan tangannya saja lalu berdiri tegak dan melewati kerumunan yang terus saja memasang mata padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionSelalu profesional saat mendapatkan pekerjaan dan mandiri walau sikapnya sedikit menyebalkan. Mikatsuki mayumi yang memiliki tujuan untuk merubah dunia yang kotor ini bersama dengan pekerjaan yang di berikan UA untuk membantu menjaga anak anak sekol...