Love Blooms in E-sports [ ON GOING ]

40. KONVENSI

#40
Konvensi

"Jika kau berani, aku akan mematahkan kakimu dan pergi menghancurkan Markas itu".

🎮🎮🎮

🎮🎮🎮

•

•

Pada pukul 5 sore, Kim Taehyung masih membungkuk di depan komputer nya, tidak bercukur, tanpa niat untuk bergerak. Dia memeriksa berita, menonton drama, tetapi tidak bermain game atau streaming seperti biasanya.

____.Sepertinya dia sedang duduk disana dengan pikiran linglung.

Pada pukul 5:10 , Kim Namjoon kembali ke Markas dan terkejut melihat Kim Taehyung masih duduk di depan komputernya. Dia menggoda Kim Taehyung :
"Yo, bukankah kencan butamu meminta untuk bertemu dengan mu untuk terakhir kalinya? Kenapa kau tidak merapikan diri dan bersiap pada jam segini?".

Kim Taehyung menatap jam dinding, terdiam sejenak, meregangkan tubuh, lalu bangkit dari kursinya. Dia perlahan pindah dari kursinya ke sofa, lalu duduk lagi tanpa niat untuk bergerak lagi.

Kim Namjoon: "??"

Di ujung sofa yang lain, Kim jisoo sedang menggendong anjingnya saat menonton drama TV Amerika di ponselnya. Dia bisa merasakan sisi berlawanan dari sofa tenggelam. Dia mendongak dari ponselnya dan memandang pria di sisi lain. Pria itu setengah berbaring di sofa dengan mata tertutup. Rambut lembutnya jatuh ke belakang, sinar matahari dari jendela menyinari tubuh bagian atasnya.

Kim jisoo meletakkan ponselnya, membelai kepala Dalgom , lalu menoleh untuk melihat manager tim mereka yang mengalihkan perhatiannya pada jungkook, yang sedang bermain buruk sebuah pertandingan.

Kim jisoo ragu-ragu sejenak, lalu mengangkat kakinya dan dengan hati-hati menendang Kim Taehyung. Dia berbisik :
"Kau belum bersiap-siap untuk keluar?".

"......"
Pria itu tetap diam. Kim jisoo mengira dia tidak mendengarnya, tetapi pria itu tiba-tiba menjawab dengan "En" dari dalam tenggorokan nya.

"Kau tidak pergi?"
Kim jisoo bertanya lagi. Matanya bersinar dengan kegembiraan ringan bahkan tanpa menyadarinya.

Kim Taehyung membuka matanya.

Lalu dia duduk tegak.

Dia memandang gadis yang duduk di ujung sofa lain, terdiam sejenak, lalu menunduk dan samar-samar berkata :
"Bukankah ada seseorang yang tidak ingin aku pergi?".