• Really Hurt •

5.5K 852 142
                                    

Happy Reading

Sorry for typo!

Semua ucapan Jeka selama ini padanya hanyalah omong kosong. Demi Tuhan Lisa menyesal sekarang bisa jatuh cinta pada pemuda brengsek seperti Jeka. Mengapa dengan mudah pemuda itu menyetujui ucapan Nam John? Mengapa dengan mudah Jeka mengorbankan anak mereka?

Ya, Lisa tau mereka masih sangat muda. Usianya bahkan baru 15 tahun dan Jeka akan memasuki 18 tahun. Jeka bahkan baru memulai karirnya, Lisa tau dia tidak mungkin menghancurkan karir Jeka. Tapi, tidak seperti ini caranya. Tidak dengan membunuh janin yang sedang tumbuh dalam rahimnya.

Sungguh ini menyakitkan.

Tak ada pilihaan yang diberikan untuknya. Dan tuturan Nam John benar-benar meremas hati kecilnya. Tapi, ucapan-ucapan yang dia dengar itu adalah benar. Lisa datang ke negeri itu dengan tujuan. Dia ingin bersinar sebagai seorang idola, tapi demi Tuhan dia tidak meyangka hal seperti ini akan terjadi. Sesuatu hal yang akhirnya menghancurkan semua mimpi besarnya.

Lisa diam setelah adu mulut dengan Jeka beberapa menit lalu. Sekali lagi, dia tak memiliki pilihan selain menurut. Entah ke mana dia akan dibawa, tapi yang pasti tempat itu adalah tempat paling mengerikan di sepanjang hidupnya.

"Kita akan bertemu di sana," bisik Jeka. "Lisa, aku sungguh minta maaf. Tapi, aku berjanji semua akan baik-baik saja setelah ini."

Tatapan Lisa pada Jeka kini bukan lagi cinta, tapi tatapan penuh kebencian mendalam pada pemuda tersebut. Setelah apa yang terjadi kini, Lisa menyadari satu hal, Jeka tidak benar-benar mencintainya, tidak seperti yang pemuda itu bicarakan selama ini. Brengsek. Benar juga, siapa yang mau mencintai remaja 15 tahun yang belum juga debut karirnya?

Jeka hendak memeluk Lisa sebelum pergi, tapi Lisa menolak dan memalingkan pandangannya dari Jeka. "Aku benar-benar membencimu," gumamnya.

"Maafkan aku." Hanya itu yang bisa Jeka lontarkan untuk menenangkan Lisa, tapi semua percuma. "Aku berjanji akan menebus semua dosa ini. Percaya padaku, Lisa."

Tak ada jawaban lagi dari belah bibir Lisa hingga Jeka pergi meninggalkan apartemennya bersama Nam John.

• • •

Entah sudah berapa kali Lisa mengabaikan panggilan dari staff agensi dan memberi alasan, jika dia sedang ada urusan sebentar. Dia seorang trainee idol, dia terikat aturan dan banyak hal, tapi dia melanggar dan pada realitas dia sedang bersama staff pria dari agensi kekasihnya. Ah, tidak lagi, bukan lagi kekasih, Lisa membenci Jeka sekarang. Dia tidak menganggap Jeka sebagai kekasihnya.

Lisa berada di mobil. Entah ke mana mereka akan membawanya, dia hanya bisa duduk diam sembari menatap langit luar. Daerah yang mereka lewati memasuki pinggiran, jauh dari keramaian ibu kota. Dan beberapa kali Lisa mendengar staff tersebut berbicara melalui telepon seakan melaporkan perjalanan mereka.

Tak lama berselang kendaraan yang ditumpangi Lisa berhenti di tengah kompleks perumahan sepi bak telah ditinggalkan oleh para penghuni di sana. Tak terawat dan kotor, tapi sebuah rumah dengan warna mencolok dan lampu halaman yang masih menyala menarik perhatian Lisa.

"Kita sudah sampai, turunlah!" Sang staff berkata dan Lisa pun menurut.

"Tempat apa ini?" tanya Lisa dan terlihat kebingungan memandang sekitar.

"Bukankah kau harus menggugurkan anak itu?" Staff pria itu berbicara dengan sinis diiringi tatapan tak suka serta merendahkan. "Menyusahkan saja. Lain kali gunakan pengaman. Kau masih sangat muda untuk melakukan hal ini. Kau tidak menyayangi dirimu? Jeka akan menjadi idola besar dan kau hanya akan menjadi parasit dalam hidupnya. Bisakah kau enyah saja?"

ɴᴏᴛ ʏᴏᴜʀ ꜱᴏɴ • ʟɪꜱᴋᴏᴏᴋTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang