• 1st Year •

4.1K 669 96
                                    

Happy Reading

Maaf banget kalo ketemu typo.

Mengerti kah? Maksudku melihat pertumbuhan darah daging sendiri selama satu tahun, bukan kah itu sesuatu yang luar biasa? Sesuatu yang berkesan bagi seorang ibu, menjadi orang paling penting dalam setiap jejak langkah kehidupan anaknya.

Itu lah yang dirasakan Lisa sebagai seorang ibu di usia yang masih sangat muda. Dia sadar betul, semenjak melahirkan Ryder, banyak hal telah berubah dari dirinya. Bukan, bukan tentang fisik semata, melainkan mentalnya. Menjadi lebih dewasa dan lebih berhati-hati dengan pertumbuhan putranya. 

Dalam balutan gaun silver menjuntai panjang, wajah yang ceria dengan senyum yang tak pudar serta menggendong Ryder, langkah Lisa perlahan menuruni anak tangga menuju pojok ruangan dekat jendela besar yang berlatar halaman belakang kediaman orang tuanya serta hamparan laut biru yang tak jauh dari pandangan mata. Dekorasi silver glam yang elegan sempurna dengan rangkaian huruf dinding yang membentuk ucapan selamat ulang tahun yang pertama untuk Ryder pun terbaca jelas. 

Benar, hari ini tepat satu tahun pasca kelahiran jagoan kecil Lisa. Hari ini genap sudah Ryder menginjak usianya yang pertama. 

Acara ulang tahun yang dibuat mewah, akan tetapi hanya dihadiri oleh keluarga inti dan beberapa orang terdekat yang memang sudah mengetahui siapa itu Ryder berjalan dengan baik. Senyum dan tawa terjadi di sana. Nyanyian dan ucapan pun terdengar dari setiap mulut orang-orang yang hadir di sana. 

Dan percayalah, walau tak menggenapi lima puluh orang berkumpul, tapi hadiah yang diterima Ryder dari mereka semua, terutama dari kakek dan neneknya serta tante-tantenya itu sudah bisa membangun dua hingga tingga bangunan mewah di Amerika Serikat dengan pajak yang besar. 

Rosaline yang paling bersemangat saat Ryder hendak meniup lilin pertamanya. "Tunggu sebentar," ucapnya. "Aku harus berada di dekatnya ..." Rosaline berpindah dan menggeser posisi Jessica agar bisa berdiri tepat di sebelah adiknya. "Rai, tolong ambil foto yang terbaik, okay? Aku harus terlihat luar biasa."

"Kau ini sangat menyebalkan," omel Jennifer. "Kau tidak bisa mengunggah foto-foto dari acara ini di mana pun. Kau ingat?"

Rosaline memutar bola matanya. "Aku tau, Jennifer. Setidaknya aku memiliki foto terbaik di acara pertama keponakanku ini."

Manik Jennifer sedikit menyipit, hendak membalas ocehan adiknya itu, tapi tangan Valerio mengusap punggungnya. "Tenanglah. Rosaline hanya sedang menikmati acara ini."

Jennifer menepis usapan Valerio dengan sedikit memajukan tubuhnya. "Aku tidak butuh suaramu."

Acara ulang tahun pertama Ryder berjalan dengan sempurna. Bahkan ketika doa yang diucapkan pun tak luput dari begitu banyak harapan yang dinaikan untuk cucu pertama keluarga Fernandez ini. 

"Tumbulah menjadi anak yang cerdas dan luar biasa, sayangku." Christina berujar sembari mengambil Ryder dari gendongan Lisa. 

"Hallo, jagoan ..." Velerio menyapa. "Tidak ingin melihat hadiah dari pamanmu ini?"

"Kau memberikannya mobil, Val?" Matthew yang berdiri di sebelah istrinya bertanya. 

"Ya, Tuan. Apa itu baik-baik saja?"

Matthew mengedikkan bahunya. "Tentu saja," jawabnya. "Tapi, mungkin ibunya yang akan menggunakan mobil itu." Dia melirik pada putri bungsunya. 

"Dad, Ryder masih terlalu kecil untuk mengendarainya, bukan?" ucap Lisa dengan sedikit tawa. Dia tau ucapan ayahnya itu hanya candaan semata.

"Kau belum memiliki surat izin mengendarai, adik kecilku." Jessica mengusap kepala Lisa seperti seorang kakak pada adik kecilnya. 

"Jess, aku bukan anak kecil lagi. Turunkan tanganmu!"

ɴᴏᴛ ʏᴏᴜʀ ꜱᴏɴ • ʟɪꜱᴋᴏᴏᴋTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang