• One Secret •

4.5K 803 115
                                    

Happy Reading

Sorry for typo!

4 bulan kemudian

Sitges, kota kecil di provinsi Barcelona-Spanyol itu menjadi tempat tinggal baru untuk Lisa setelah keluar dari kediaman mewah orang tuanya. Tinggal jauh dari orang tua dan saudara seakan sudah biasa untuknya, dan berada di kota kecil nan indah ini jujur saja memberikan suasana baru untuknya. Setiap kali matanya terbuka hal pertama yang dia pandangi adalah lautan biru luas dengan debutan ombak dan aromanya yang khas. Kota yang menjadi kota favorit warga Barcelona untuk sekedar makan siang di musim panas.

Lisa mulai melupakan kesedihannya. Suasana tenang di kota ini dan ramahnya warga di sekitar perlahan mulai membuat Lisa menikmati hidupnya di sana. Sejenak beban yang dia rasakan beberapa bulan lalu mulai ringan di pikulnya, dan menyadari perutnya mulai membuncit

Kini Lisa tengah menikmati pemandangan sejuk dari balkon rumahnya sembari sesekali tangannya menggulir tablet yang dia mainkan. Tak sengaja berita idola negeri ginseng yang tengah berada pada puncak popularitas melewati berandanya.

Mata Lisa seketika membulat sempurna saat membaca judul yang tertera di sana. Begitu cepat kah popularitas mereka sekarang?

Ah, memang bukan rahasia lagi jika boy group yang berada di bawah naungan Luna Entertainment itu berkembang pesat hingga perlahan mulai memasuki pasar internasional hanya dalam hitungan satu tahun lebih, sebab kini para bintang Korea Selatan memang sedang menjadi pusat perhatian dunia.

Bibir Lisa mengulas senyum tipis. Sepintas dia turut bahagia dengan apa yang diraih grup tersebut, popularitas dan karir yang cemerlang. Tak menampik ada seseorang yang pernah ada mendiami hatinya merupakan salah satu anggota grup tersebut. Detik kemudian Lisa melewati berita tersebut. Dia sedang berusaha menata hidupnya kembali dan melupakan semua tentang pemuda itu, walau tak ingin munafik sesekali Lisa masih teringat tentang Jeka.

Lisa tersentak ketika uluran tangan memeluknya dari belakang. Dia segera menoleh dan mendapati wajah kakak perempuannya tersenyum begitu riang. "Rose, kau mengejutkanku."

Tak luput senyuman Rosaline untuk adiknya. Dia memberikan kecupan di pipi Lisa. "Bagaimana kabarmu? Apa membosankan di sini?"

Lisa cukup terkejut dengan kedatangan Rose. Sekali lagi, hanya Rose yang mengunjunginya selama ini, dan perempuan itu seakan tidak pernah lelah bolak-balik. "Sangat menyenangkan. Di sini sangat tenang dan juga pemandangannya indah, aku suka."

"Yeah, terkadang meninggalkan kota besar dengan hiruk pikuknya adalah yang terbaik," ucap Rosaline dan duduk di sebelah Lisa. "Kau tau, Jessica sangat merindukanmu. Aku yakin Jenni menyesal karena telah mengeluarkan kata-kata pedas untukmu. Mommy selalu menanyakanmu."

"Benarkah?" Lisa memberikan respon biasa saja.

Rose mengangguk. "Kau sudah memeriksa kandunganmu?"

"Aku melakukannya kemarin. Kau ingin melihatnya?" Lisa bangkit berdiri dan menarik tangan Rose menuju kamarnya.

"Tentu saa. Yang paling penting aku ingin tau jenis kelamin bayi di perutmu itu."

Mendengar ucapan Rosaline saat Lisa tengah mengambil hasil USG dia teringat ucapan dokter kemarin bahwa anak yang ada di dalam kandungannya kemungkinan besar berjenis kelamin laki-laki. "Dokter mengatakan masih sulit mengetahuinya."

Rose tertawa kecil. "Ayo lah, aku tau kau merahasiakannya. Bukankah sudah memasuki minggu 19?" Lisa tersenyum lalu mengedikkan bahunya. "Baiklah, aku akan menunggu hingga kau memberitahu, tapi ingat aku harus menjadi orang pertama yang mengetahuinya."

ɴᴏᴛ ʏᴏᴜʀ ꜱᴏɴ • ʟɪꜱᴋᴏᴏᴋTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang