Happy Reading
•
Sorry for typo.
Jangan lupa tinggalkan jejakHari berlalu, dan kehidupan Jeka perlahan mulai membaik dari sebelumnya. Tekanan yang dia hadapi perlahan mulai menurun dan terbiasa untuknya. Walau yang paling menyebalkan adalah para penggemar yang selalu memasangkannya dengan Juli. Apa mereka tidak menyadari bahwa itu mengganggunya?
Seperti saat ini dalam perjalanan menuju bandara, banyak sekali cuitan-cuitan penggemar yang membicarakan keduanya, karena grupnya dan beberapa grup lain akan mengisi acara yang sama di Los Angeles. Jeka lelah sungguh, bukan tentang aktivitasnya, tapi tentang pasangan imajinasi ini. Sampai kapan pun, sungguh sampai kapan pun tidak ada perempuan yang bisa mengganti posisi Lisa di hatinya.
Mobil yang itumpangi Jeka dan Jeffrey tiba di bandara. Gez, dia benci situasi sekarang. Seakan sudah diatur agar waktu grupnya tiba setelah kedatangan grup Juli. Brengsek, bahkan style perempuan itu senada dengannya. Sial, apa hidupnya akan terus menjadi percobaan aturan seperti ini?
Jeffrey yang peka segala keadaan langsung saja menepuk pundak Jeka sebelum mereka keluar dari mobil. "Jangan dipikirkan," ucapnya. "Abaikan saja dia dan ocehan penggemar itu. Juli juga pasti dipaksa oleh agensinya."
Jeka mendecih. "Dia senang dengan ini semua."
"Jadi dia benar-benar menyukaimu?" Jeka mengedikkan bahunya dan membuat Jeffrey tertawa kecil. "Kau layak disukai banyak perempuan, Jeka. Kau tampan dan memiliki segalanya."
"Tutup mulutmu. Kau juga sama."
"Yeah, para penggemar menyukaiku." Jeffrey menjawab santai. "Tapi, aku berharap Rosaline juga menyukaiku."
Seketika saja gelak tawa Jeka terdengar. "Kau benar-benar terobsesi dengannya, huh."
"Siapa yang tidak jatuh cinta dengannya? Rosaline itu definisi perempuan sempurna. Dia benar-benar cantik," tutur Jeffrey lalu tersadar pintu mobil mereka dibuka dari luar. "Tunjukkan senyum terbaikmu."
Sudah waktunya untuk mereka keluar dan menyapa para awak media sebelum melenggang menuju gate penerbangan. Teriakan penggemar dan banyaknya sorot kamera tak lagi menjadi hal baru untuk boygroup di bawah asuhan Luna Entertainment ini. Mereka telah terbiasa dengan setiap kamera dan kerumunan yang mendesak mereka. Enam pemuda ini pun tau bagaimana cara menghadapi situasi seperti ini.
Senyum semringah, dan balasan sapaan, menerima hadiah penggemar, begitu lah. Hanya itu yang perlu mereka lakukan.
Menyenangkan? Tentu, tapi terkadang ada beberapa penggemar yang melewati batas hingga membuat para pengawal kewalahan dan bertindak serius demi keamanan artis mereka sendiri. Tapi, itu lah resikonya. Dan keenam pemuda ini sudah tau hal itu. Kasihan, tapi apa yang bisa mereka lakukan?
• • •
Di waktu yang sama, tapi di belahan benua yang berbeda sosok Lisa menarik napas berat saat menerima balasan pesan dari Bryan. Jadi benar mereka sedang dalam perjalanan menuju kota ini. Jadi benar bahwa akan ada konser k-pop yang diadakan di kota ini dan Rosaline menjadi salah satu tamu yang diundang langsung oleh agensi brengsek itu.
Agensi brengsek? Luna Entertainment beserta seiisinya telah dicap bajingan oleh Lisa sepanjang hidupnya. Dia bukan seorang pendendam, tapi kali ini dia menaruh kebencian mendalam pada agensi tersebut. Dan fatalnya dia menyetujui ajakan sang kakak. Sungguh, jika nanti bertemu Jeka dan pemuda itu melihatnya, Lisa benar-benar tidak siap. Dia takut, jika ternyata rasa cintanya masih besar untuk pemuda itu. Namun, Lisa berharap, hanya dia yang melihat Jeka tampil di panggung, tanpa pemuda itu menyadari kehadirannya dalam kerumunan banyak orang di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ɴᴏᴛ ʏᴏᴜʀ ꜱᴏɴ • ʟɪꜱᴋᴏᴏᴋ
Fanfiction15+ From Instagram Liskook's fanfiction by @storiesbybelleza • Tentang Alisa Fernandes yang harus berjuang mempertahankan anaknya dan meninggalkan mimpi besarnya sebagai seorang idola pop Korea. "Dia bukan putramu, jangan sekali-kali mengatakan itu...