• He Changes •

3.9K 478 123
                                    

Happy Reading
Setelah sekian purnama

Sorry for typos

Jika bagi anggota keluarga Fernandez kendaraan mereka terparkir di depan kediaman lalu melangkah masuk adalah hal yang biasa, walau tak menampik akan ada satu atau dua hingga beberapa paparazi di luar gerbang kediaman yang menunggu dan mengambil gambar mereka, hal itu tak dihiraukan, tapi berbeda sangat jauh ketika Lisa kembali ke rumah. Mobil yang ditumpanginya akan langsung menerobos masuk hingga garasi bawah tanah yang dimiliki di kediaman mewah tersebut. Dia tak boleh terlihat, harus terus bersembunyi hingga nanti waktunya tiba dan dia muncul di hadapan khalayak sebagai anggota keluarga kaya raya itu.

Tak perlu lagi bertanya tentang perasaan Lisa tentang hal ini, sebab jawabannya selalu konsisten, dia tidak berkecil hati atau mempermasalahkan hal tersebut. Dia percaya pada kedua orang tuanya.

"Pekerjaan mereka hanya mengambil gambar para selebriti," ujar Lisa melihat beberapa wartawan di depan kediaman mereka yang seakan sedang menunggu seseorang keluar dari rumahnya. "Apa mereka mendapatkan uang yang banyak dari pekerjaan itu?"

Shawn tersenyum mendengar ucapan Lisa. "Mereka akan membuat berita dari gambar dan informasi yang mereka peroleh. Dan tentu mereka mencetak banyak uang dari sana. Siapa yang tidak penasaran dengan kehidupan para selebriti negeri ini?"

Lisa kembali terdiam hingga kendaraan Shawn terparkir. Tanpa menunggu lama dia buru-buru keluar dari mobil bersama pemuda yang menjemputnya ini.

"Apa kau langsung pergi?" tanya Lisa.

Shawn mengangguk seraya mendekati Lisa. "Yeah, aku masih punya cukup banyak pekerjaan hari ini," ucapnya. "Tapi, jika kau membutuhkan sesuatu atau ingin pergi, hubungi aku."

Lisa mengangguk mantap. "Aku pasti akan melakukannya."

"Masuklah. Aku akan kembali."

"Hati-hati di jalan, Shawn. Semangat bekerja!" Lisa memberikan senyum terbaiknya dan melambai pada pemuda itu sebagai tanda perpisahan. Selepas itu Lisa langsung berbalik dan melenggang menuju elevator. Percayalah akses dari pelataran parkir bawah tanah kediaman megah Fernandez menuju lantai pertama hanya bisa menggunakan elevator.

Shawn tersenyum membalas Lisa sebelum pintu elevator tertutup menjadi pemisah mereka.

Hanya dalam hitungan detik saja elevator yang dinaiki Lisa kembali terbuka dan dirinya melangkah keluar setelah berada di lantai dua kediamannya. Suasana tampak seperti biasanya, tampak sepi dan begitu rapi.

Lisa melangkah menuju kamarnya. Dia sudah bisa menebak di balik pintu kamarnya pasti ada sang ibu yang menemani putra kecilnya. Dan benar saja, ketika pintu kamar dia buka, dua wajah yang ceria itu menyambutnya dengan riang.

"Mom is home," ucap sang ibu dan seakan mengerti arti ucapan neneknya, Ryder tampak semakin girang dan berusaha bangkit berdiri, memberikan isyarat dengan tangannya agar sang ibu segera mendekat padanya.

"Hallo, my baby ..." ujar Lisa. Dia mendekat dan langsung mengambil Ryder dalam gendongannya. "Apa kau bersenang-senang dengan grandma saat mommy tidak ada?"

Ryder hanya tertawa dan beberapa kali menyebut mom, mom sembari tangannya menarik wajah Lisa dan menciumnya.

Lisa ikut tertawa dan merasa sangat gemas dengan putranya ini. Melihat pertumbuhan Ryder yang dirasanya begitu cepat, karena sebentar lagi putranya bisa berjalan dengan kakinya sendiri dan perlahan susunan kata akan sempurna diucapkan oleh Ryder membuat Lisa benar-benar merasa senang tak terhingga, walau tak menampik hari-hari berat dan sulit selalu dia temui, tapi melihat wajah Ryder yang penuh senyuman selalu saja menjadi alasan Lisa semangat dan bertahan untuk menjadi seorang ibu yang terbaik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ɴᴏᴛ ʏᴏᴜʀ ꜱᴏɴ • ʟɪꜱᴋᴏᴏᴋTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang