Happy Reading
•
Sorry for typo!
Jangan lupa tinggalkan jejak ya.Btw I miss you kawan!
Dua minggu berlalu begitu cepat. Ulasan senyum perpisahan terukir di wajah Jeka saat dia hendak meninggalkan keluarganya dan kembali pada kehidupannya sebagai seorang idola k-pop. Sebenarnya ada rasa tidak ingin kembali ke sana; kembali untuk melanjutkan hidupnya yang hampir sebagian besar adalah palsu. Tapi, banyak hal sudah dia dengar dari kedua orang tuanya, bahwa jadilah pria yang bertanggungjawab atas apa yang telah dipilih. Sedikit menamparnya pada perbuatan sembilan bulan yang lalu, tapi sungguh Jeka berusaha menepis bayang-bayang kelam itu.
Cristhalia adiknya adalah satu-satunya orang yang mengetahui perbuatannya pada Lisa, dan bersedia menutupi itu semua dari orang tua mereka. Berjalan dengan masih menggenggam dosa masa lalu tak akan membuat Jeka benar-benar tenang, tapi dia juga tidak ingin menghapus senyum di wajah kedua orang tuanya.
Jeka memeluk adiknya sebelum dia masuk mobil. "Jaga dirimu. Kabari aku untuk kelulusanmu."
"Aku tau. Jangan terlalu dipikirkan. Ingat kau hanya manusia biasa," kata Cristhalia. "Bahagia selalu, Jeka. Aku akan selalu mengikutimu. Jangan membuatku harus menelepon dan mengomelimu."
Senyum dengan lubang kecil di pipi Jeka terukir. Dia melepas pelukan mereka dan mengacak sedikit rambut Cristhalia. "Sangat banyak bicara," ungkapnya. "Ibu, Ayah ... aku pergi." Jeka memberikan pelukan pada ibu dan ayahnya.
Ada secercah rasa tak rela di balik senyum ibunya, Jeka tau itu hingga dia berbisik. "Aku akan baik-baik saja, Ibu."
Sang ibu tersenyum sedikit lebar dan menjadi tanda perpisahan untuk Jeka kembali pada agensinya.
"Jaga dirimu, putra kecilku." Yeah, Jeka akan selalu menjadi putra kecilnya. Berapa pun usia pemuda itu, dia akan selalu menjadi anak-anak di mata wanita yang melahirkannya.
• • •
Semua telah baik-baik saja. Beberapa rumor yang bertebaran di luar sana mampu ditepis dan diatasi oleh keluarga kaya raya Fernandez dengan mudah. Kehidupan mereka kembali seperti semula setelah kelahiran putra Lisa.
Rumah kediaman Fernandez yang awalnya sepi bak tak berpenghuni kini dihiasi tangis Ryder Ethan Fernandez. Kediaman mewah itu tak lagi ditinggalkan lama oleh penghuninya, justru membuat Christina lebih betah berdiam diri di sana, membuat Jessica ingin cepat-cepat pulang dari kantor demi bermain dengan kemenakan tercintanya. Bahkan Jennifer sesekali mengamuk, jika harus bepergian ke luar kota, karena terpisah lama dari Ryder, bahkan Rosaline yang tak segan menolak tawaran pekerjaan yang mengharuskannya meninggalkan negara untuk waktu yang lama. Semua atensi keluarga itu tertuju pada putra Lisa, tanpa terkecuali juga Matthew.
Senyum Lisa merekah cerah. Perempuan muda yang melahirkan Ryder ini adalah perempuan yang hebat. Perlahan Lisa kembali mendapatkan dirinya yang dulu. Menikmati rasa nyaman, dan bahagia di dalam keluarganya dengan bertambah satu anggota yang semakin melengkapi hidupnya.
Begini rasanya menjadi seorang ibu. Dia harus belajar banyak hal, mengontrol sikap bahkan emosinya, lelahnya yang selalu dirasakan kapan saja. Walau ibunya mengatakan bahwa dia akan melalui beberapa masa sulit dalam menemani pertumbuhan Ryder, tapi Lisa bak menikmati semua itu. Tangis Ryder ketika malam hari yang membuatnya terjaga seakan bukan masalah besar untuknya. Lisa pun sebenarnya merasa sedikit terbantu dengan adanya sang ibu dan tiga saudarinya. Mereka turut menjaga putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ɴᴏᴛ ʏᴏᴜʀ ꜱᴏɴ • ʟɪꜱᴋᴏᴏᴋ
Hayran Kurgu15+ From Instagram Liskook's fanfiction by @storiesbybelleza • Tentang Alisa Fernandes yang harus berjuang mempertahankan anaknya dan meninggalkan mimpi besarnya sebagai seorang idola pop Korea. "Dia bukan putramu, jangan sekali-kali mengatakan itu...