Malam ini Semesta berjanji akan mampir ke rumah Djiwa, meski ia sedang bersama teman-temannya namun Semesta tetap menepati janjinya untuk datang.
Mas Semesta
Otw.
Lah tumben pake motor
Hati-hati mas
Lampu merah tuh, berentiYa kamu pikir itu saya lagi ngapain kalau gak berhenti?
Kok bisa balas chat?
Emang lampunya belum hijau?Sudah.
Tapi nepi dulu untuk balas chat kamu.Balasan Semesta mampu membuat jantung Djiwa berdetak kencang, memang Semesta sangat suka membuat Djiwa salah tingkah.
Jika di ingat lagi, Djiwa merasa lucu karena perkenalannya dengan Semesta sangatlah menyebalkan. Djiwa masih sangat ingat waktu Semesta selalu menawarkan hewan peliharaan dengan penampilan yang di luar pikiran, kadang Djiwa berpikir dimana Semesta mendapatkan gambar-gambar itu, apa laki-laki itu yang mengabadikan fotonya sendiri?
Sibuk melamun, hingga Djiwa tidak sadar jika Semesta sudah sampai. Suara motor Semesta mengejutkan Djiwa lalu gadis tersebut segera menghampiri Semesta.
"Naik, mas," ajak Djiwa mempersilahkan Semesta untuk duduk di kursi teras rumah.
"Habis ngapain sih mas sama teman-temannya?" tanya Djiwa ikut duduk di kursi samping Semesta.
"Ngumpul doang, bahas kerjaan sama jodoh," jawab Semesta.
"Berarti saya masuk dalam pembahasan dong," cetus Djiwa tercengir lebar.
"Saya diam aja, yang cerita mereka."
Djiwa mendelik, Semesta jika bertemu secara langsung memang lebih menyebalkan. "Kok tumben pake motor? Eh maksudnya saya baru tau mas Esta punya motor begini."
"Lagi pengen. Lain kali saya ajak kamu jalan-jalan pake yang lain," ujar Semesta.
"Emang masih ada yang lain?"
"Ada."
"Mas sekaya apa sih? Tapi kok kerja jadi pegawai petshop?"
"Yang kaya itu kakek dan nenek saya, kalau saya cuma numpang enaknya doang," ujar Semesta tertawa kecil.
"Mas sudah makan?" tanya Djiwa. "Ibu masak sop ayam tadi."
"Saya sudah makan dengan teman-teman saya, kamu?"
"Sudah, hehe. Rencananya mau nunggu mas Esta, tapi gak tahan lihat ayah makan."
Semesta menggeleng pelan, tidak perlu heran jika Djiwa melakukan hal itu, gadis bernama Angkasa Djiwa Pitaloka ini memang gemar makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DJIWA SEMESTA
General FictionJika kamu mencintai sesuatu, maka lindungi. Itu yang paling alami di dunia. "Saya bahagia kamu terlahir di bumi." -Semesta Agapito Galaxa "Tidak perlu judul lain. Saya ingin kisah ini hanya kamu dan saya tokoh utamanya." -Angkasa Djiwa Pitaloka