#1 : Kiss

15.4K 663 28
                                    

Kelopak mata Harry Styles terbuka, setelah sinar hangat matahari masuk melalui jendela kamarnya yang terbuka, menerpa kulit wajah tampannya. Harry menggeliat perlahan. Ia menarik bantal dan menutupi wajahnya dengan bantal tersebut, membuat Taylor yang sedari tadi berdiri di dekat ranjang tidurnya berdecak kesal.

"Harry,"

Taylor membungkuk dan menarik bantal yang Harry gunakan untuk menutupi wajahnya tersebut namun, Harry menarik balik bantalnya, sehingga terjadi tarik-menarik antara Taylor dan Harry. Taylor tak menyerah untuk membangunkan Harry sedangkan, Harry tak menyerah untuk mendapatkan tidurnya kembali.

"Harry, bukankah kau harus bekerja hari ini? Bangunlah, sudah pukul delapan pagi!" seru Taylor, menyerah menarik bantal tersebut.

Secara perlahan, Harry membuka matanya kembali dan beringsut duduk di ranjangnya. Harry merenggangkan otot-otot tubuhnya yang kaku, sebelum tersenyum kepada Taylor. "Good morning, Love." Sapa Harry, seakan tak terjadi apapun tadi. Taylor memutar bola matanya dan mulai melipat tangan di depan dada.

"Bangun, Styles. Aku sudah menyiapkan sarapan untuk kita. Jika kau tidak turun dalam waktu kurang dari tiga puluh menit, aku..." belum sempat Taylor melanjutkan ucapannya, tangan kekar Harry sudah menarik pinggang Taylor, membawa Taylor mendekat ke arahnya. Harry mengecup pipi Taylor dan Taylor mendorong tubuhnya. Taylor kembali berdiri tegak dan mundur beberapa langkah, seakan iritasi oleh Harry.

"Jangan menyentuhku sebelum kau mandi, Styles." ujar Taylor tegas. Harry memutar bola matanya sebelum bangkit dari ranjang. Harry berdiri tegak beberapa langkah dari Taylor. "Where's my morning kiss?" goda Harry lagi, berjalan mendekati Taylor. Taylor menggelengkan kepala dan kembali mundur, berusaha menjauh dari Harry.

"Tidak ada ciuman apapun sebelum kau mandi, Harry. Sekarang, mandi dan bersiaplah! Aku sudah memasak sedari tadi!" ujar Taylor, mengerucutkan bibirnya. Harry terkekeh saat dia sudah sampai tepat di hadapan Taylor dan punggung Taylor sudah menabrak dinding di belakangnya. Taylor sudah terpojokkan.

Harry menyandarkan tangannya pada ruang dinding kosong di sisi kanan dan kiri dekat kepala Taylor. Seringaian muncul di bibir Harry. "Aku butuh ciuman sebelum mandi, My Wife." Taylor balas menyeringai dan dengan santai menjawab, "Kau tidak akan mendapat ciuman apapun sebelum mandi, My Husband." Sesaat kemudian, Harry menghela nafas saat Taylor berhasil lolos darinya melalui ruang kosong di bawah tangan Harry.

"Aku menunggumu di ruang makan," Taylor tersenyum puas, sebelum berjalan ke luar dari kamar, meninggalkan Harry yang berdecak frustasi.

Mendapatkan ciuman dari seorang Taylor memang sulit. Padahal, sudah lebih dari dua tahun mereka berpacaran dan sudah lebih dari seminggu Taylor menjadi istri dari seorang Harry Styles. Ya, Taylor sudah menjadi Taylor Styles. Terdengar aneh memang tapi, Harry sangat menyukainya. Harry sangat senang saat mendengar seseorang memanggil Taylor dengan sebutan Mrs. Styles. Harry senang Taylor menjadi salah satu bagian dari Styles.

Faktanya, Harry butuh waktu nyaris satu jam untuk bersiap-siap. Taylor yang sedari tadi menunggu di meja makan hanya dapat diam, menunggu. Taylor tahu betul seberapa lama waktu yang Harry butuhkan untuk bersiap-siap. Dia seorang yang perfeksionis. Hasil dari bersiap-siapnya itu juga sangat baik. Taylor bahkan masih tak yakin, seseorang yang nyaris sempurna seperti Harry mau menikah dengan gadis biasanya sepertinya.

"Hei,"

Taylor merasakan seseorang menyentuh pundaknya dan saat Taylor menoleh, bibir Harry sudah mendarat mesra di pipinya. Harry menciumnya singkat, sebelum menarik kursi di samping Taylor. Taylor tersenyum tipis. Harry sangat tampan dan apa yang kurang darinya? Sepertinya nyaris tidak ada. Apalagi saat dia mengenakan pakaian formal seperti ini. Celana bahan hitam, kemeja putih dengan dasi berwarna hitam pula. Harry akan memakai jas-nya nanti, setelah dia benar-benar siap untuk berangkat bekerja.

No Control 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang