Pagi-pagi sekali Tio mendapatkan panggilan dari orang suruhannya. Selain mencari informasi sendiri, Tio juga mendapat bantuan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang tak lain ayah dari Hema. Semalam menjadi titik terang bagi Tio, orang suruhan ayah Hema menghubunginya dan ingin kerjasama untuk mencari keadilan bagi sang putra.
Bahkan sebelumnya, Tio mendapatkan cerita dari anak buah ayahnya Hema langsung jika Hema meninggalkan pesan suara untuk sang ayah. Meminta ayahnya untuk menyelamatkan alvan, dan hal itulah yang ingin ayahnya Hema lakukan saat ini. Berjuang agar Alvan dan mendiang anaknya mendapat keadilan.
Kerana tahu jika anak mereka berdua menjadi korban. Maka dari itu mereka memilih untuk tidak seratus persen percaya kepada polisi dan memilih mencari tahu sendiri siapa dalang dibalik semua ini.
Kabar yang Tio terima pertama kali adalah foto seorang laki-laki yang katanya adalah ayah dari orang yang merundung Alvan. Bahkan anak itu dengan teganya membuat bekas luka di tubuh anaknya.
"Dia," katanya tertahan sebentar.
"Bajingan itu!"
Berlanjut di karyakarsa 🥰
Yuk ramein, cuma 3000 an aja🌚🌚🌚🌚🌚
Hai semua!!!
.
Maaf baru bisa update hari ini.
Hehehe, aku lupa belum lanjutin cerita ini.
Semoga hari kalian berakhir dengan indah.
Sampai jumpa di chapter selanjutnya!!
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak.
Happy reading!!
.
.
Salam sayang, kinm 🥰Blitar, 22 Juni 2024

KAMU SEDANG MEMBACA
AuRevoir √
FanfictionPart lengkap asal tetap vote and comment aja♡♡ Follow dan vote ya! "Serupa bukan berarti sama, hati dan pikiran manusia tidak bisa disamaratakan. Mereka kembar, tapi tak selamanya harus sama." kembar, dari kata itu mungkin kalian mengira jika merek...