Empat

1K 139 8
                                    

Disaat kutertatih tanpa kau disini, kau tetap kunanti demi keyakinan ini
-(Seluruh Nafas Ini)-

"Sudah aku duga ini omong kosong. Ayo, aniki. Kita pergi." Ajak (Name) yang sudah memasang ekspresi muak.

"(Name)."

Suara itu membuat (Name) mematung. Ia menoleh, menemukan sosok jakung dengan surai pirang yang dikepang dan tato naga.

"Apa kabar?" Tanya Draken.

"Baik." Jawab (Name) singkat.

"Terima kasih untuk bunga yang selalu kamu beri tiap minggunya di makam Emma. Aku yakin dia senang." Ucap Draken.

(Name) diam, enggan membalas ucapan Draken.

"Begini, bisa kamu dengarkan dulu apa yang mau Takemichi katakan? Ini tentang Mikey." Pinta Draken.

"Huh?" (Name) menyeringai. "Apa peduliku tentang dia? Aku tidak mau tau tentang Mikey."

"Kalau kamu tidak peduli dengan Mikey-kun, mengapa kamu rela mati demi dia!?" Sentak Takemichi.

Rai memijit pelipisnya, "Apa yang dia bicarakan sejak tadi sih?"

"Kita pulang." Putus (Name).

Namun mereka semua terperangah saat Takemichi bersujud di hadapan (Name).

"Aku mohon! Hanya beberapa menit!" Ucap Takemichi dengan mata yang sudah berkaca kaca.

(Name) menghela nafas, kini mereka jadi pusat perhatian. "Lima menit." Putus (Name).

Dan di sinilah mereka, di gang sempit yang ada di samping minimarket yang (Name) kunjungi tadi.

(Name) bersandar sembari melipat tangan di depan dada. Rai sendiri sudah membuka sekaleng bir dan menyesapnya.

"Mau?" Tawar Rai menyadari Draken menatapnya.

"Tidak, terima kasih." Tolak Draken sopan.

"Lima menit, aku akan dengarkan apapun omong kosong yang akan kamu sampaikan." Ucap (Name).

Takemichi menceritakan semuanya kepada (Name). Tentang dirinya yang bisa kembali ke masa lalu. Takemichi menceritakan semua yang terjadi di masa depan.

Termasuk tentang kematian (Name).

"Itu mengapa aku mau kita bekerja sama sekarang, (Name)-san. Kita bisa membawa Mikey-kun kembali, aku yakin!" Tutup Takemichi.

"Yup, pas lima menit." Ucap (Name). "Sudah kan?" (Name) menegakkan tubuhnya dan bersiap beranjak pergi.

"Ayo, aniki. Kita sudah menghabiskan lima menit kita untuk hal konyol ini." Ucap (Name).

"(Name)-san! Mengapa tidak di masa depan, tidak di masa ini, kamu terus menerus mendorongku menjauh!? Tidak ada yang bisa melakukan semuanya sendiri! Itu mengapa kita butuh teman!" Teriak Takemichi dongkol.

"Kalau kamu memang tidak peduli dengan Mikey-kun, apa arti kalung yang kamu pakai itu! Setidaknya jelaskan padaku agar aku mengerti!"

Hell 2 (Mikey x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang