(Name) berdiri menatap upacara pemakaman yang tengah berlangsung. Kacamata hitam ia pakai untuk menutupi matanya.
Orang bilang mata jendela perasaan. (Name) tidak mau ada seorang pun yang tau apa yang ia rasakan saat ini.
Perasaan bersalah dan putus asa.
Bukan seperti ini yang (Name) inginkan. Draken adalah orang yang baik yang selalu menemani Mikey. Pria itu juga adalah pria sejati yang memperlakukan Emma dengan sangat baik.
Dan kini tewas. Mati konyol karena konflik berandalan.
Kebencian (Name) terhadap berandalan semakin menumpuk. Ia benar benar akan menghancurkan semuanya.
"Kamu kenal Draken-kun juga?"
Suara itu membuat (Name) menoleh. Menemukan gadis yang tengah tersenyum padanya. (Name) ingat, dia gadis yang mengaku teman Emma.
"Begitulah." Jawab (Name) singkat.
"Kamu belum menyebutkan namamu." Ucap Hina hangat.
"Asaki (Name)." Jawab (Name).
Hina mengangguk paham. Namun setelahnya Hina tersadar sesuatu. "Asaki? Jadi kamu adik Asaki Rai-san?"
"Kamu tau kekasihku terluka parah dan dirawat di rumah sakit. Saat aku datang, perawat disana bilang kalau orang bernama Asaki Rai sudah melunasi semua biaya rumah sakitnya." Cerita Hina.
"Apa kalian kenal Takemichi-kun?" Tanya Hina.
"Aku permisi dulu." Pamit (Name) sembari tersenyum paksa.
(Name) beranjak begitu saja diikuti Hina yang masih memperhatikan punggung (Name).
"Dia sulit didekati, tapi auranya memancarkan seseorang yang baik. Aku ingin berteman dengannya." Gumam Hina.
........Takemichi mengerjap ngerjapkan matanya. Ia merasa nyeri di sekujur tubuhnya. Hal terakhir yang ia ingat adalah Mikey yang menghajarnya.
Lalu apa?
"Ah, akhirnya kamu sadar." Rai buka suara. Pria itu melipat majalah bisnis yang sejak tadi ia baca.
"Rai-san?" Lirih Takemichi.
"Dokter bilang luka di tubuhmu parah sekali. Kamu bahkan sudah tidak sadarkan diri selama tiga hari." Ucap Rai.
"Selama ini kamu menungguku?"
"Aku dan (Name) membawamu kemari mengingat (Name) berhasil menghalangi Mikey menghajarmu sampai mati." Jawab Rai tanpa beban.
"Yah, tapi aku tidak menjagamu terus terusan, aku punya pekerjaan juga. Kekasihmu yang lebih rutin menjagamu." Sambung Rai.
"Terima kasih." Lirih Takemichi.
"Aku sengaja menunggumu sadar untuk menyampaikan pesan dari (Name). Dia tidak mau bertemu kamu, jadi aku yang mewakili." Ucap Rai.
"Dia memintamu untuk menjauh dari Kantou Manji dan menyerahkan semuanya kepada dia. Lalu jika kamu benar dari masa depan, (Name) bilang kalau kamu harusnya kembali ke masa depan." Ucap Rai.
"Tidak bisa. Aku, adikmu, dan Mikey mati di masa depan." Jawab Takemichi.
"Ya, kalau begitu jalani hidupmu sebagai remaja SMA pada umumnya dan berhenti menjadi berandalan. Lagipula saat ini Brahman sudah dibubarkan." Ucap Rai santai.
"Takemichi, aku akan sekali saja bicara seperti ini karena aku pikir kamu orang baik." Ucap Rai serius.
"Turuti saja kata adikku dan jangan buat dia marah." Lanjut Rai. "Orang yang membuat (Name) marah tidak pernah berakhir baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hell 2 (Mikey x Reader)
FanfictionHei, apa manusia berdosa seperti kita berhak mendapatkan kesempatan kedua? -