Lima

888 145 10
                                    

Bukan aku tak ingin cinta, tapi aku takut menyakitimu. Dan kini aku jauh darimu, ada yang hilang dari hatiku
-(Salahkah Kita)-

Mikey menghentikan laju motornya. Hujan turun semakin deras, membuat tubuhnya basah kuyup. Ia mendengar berita yang membuat hasratnya untuk menghabisi semua orang timbul.

Draken tewas. Temannya. Teman yang berusaha ia lindungi mati matian, kini tewas di tangan musuhnya.

Kehilangan ibunya, kehilangan semua saudaranya, dibuang seperti sampah oleh orang yang sangat ia cintai, dan kini teman terdekatnya tewas.

Takdir benar benar memperlakukannya dengan sangat baik, huh?

Mikey menatap sosok gadis cantik yang tengah tersenyum sembari memejamkan matanya. Rambutnya dikuncir satu dengan beberapa anak rambut yang terlepas dan bergerak sesuai arah angin.

Cahaya matahari hari ini hangat. Menikmatinya sembari tertidur di pangkuan kekasihnya adalah hal terbaik yang bisa ia lakukan.

Rasanya menenangkan.

"Ini tempat favoritku dan aniki." (Name) buka suara. "Bukan hanya kamu yang punya tempat favoritmu."

"Ini bagus, namun tempat favoritku lebih bagus." Ucap Mikey tidak mau kalah.

(Name) tertawa, "Kamu kekanak kanakan sekali."

"Tapi sisimu yang ini yang membuatku semakin menyukaimu." Sambung (Name).

Ia menunduk, membuat iris kelam Mikey bertabrak dengan iris jernih milik (Name). Hanya perasaan Mikey atau memang (Name) punya mata paling indah?

"Baguslah. Kamu harus terus dan terus menyukaiku! Kamu sudah janji lho!" Ucap Mikey.

"Iya, iya." Jawab (Name).

Setelahnya (Name) diam dan menatap lurus ke depan. "Mikey." Panggil (Name).

"Kamu membuatku berjanji untuk terus menyukaimu." Ucap (Name). "Jadi aku ingin kamu berjanji satu hal padaku."

"Hmm? Boleh." Ucap Mikey.

"Seburuk apapun takdir memperlakukan kami nantinya, kamu harus tetap menjadi orang baik. Karena kamu ada di dunia untuk menjadi sinar bagir orang lain." (Name) tersenyum manis.

"Baik, janji!" Ucap Mikey.

"Tapi, (Name). Bagaimana kalau aku gagal menepati janjiku?" Tanya Mikey.

"Aku akan datang dan memukulmu!" (Name) menarik hidung Mikey membuat Mikey mengaduh.

(Name) tersenyum dan menatap Mikey, "Kalau kamu melakukan hal buruk, aku akan mendatangimu dan kembali mengingatkan bahwa Mikey adalah sinar untuk orang orang di sekitarnya."

Apa Mikey harus menepati janjinya? Tapi (Name) bahkan sudah mengingkari janjinya sejak dulu.

Berkali kali setelah (Name) pergi ia ingin menghabisi seseorang dengan tangannya. Seperti saat Baji tewas, atau saat Emma tewas. Namun bayang bayang saat (Name) tersenyum dan memintanya berjanji sangat menganggunya.

Entah atas dorongan apa Mikey selalu merasa punya tanggung jawab untuk menepati janji itu.

Apa mungkin karena diam diam selama ini ia berharap bahwa (Name) akan kembali dan mencintainya lagi?

Tapi kini jawabannya sudah jelas. (Name) kembali, namun untuk menghancurkannya. Padahal kepergian gadis itu pun sudah menghancurkan sebagian diri Mikey.

Hell 2 (Mikey x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang