Kini Mikey terlempar kembali ke masa lalu. Baginya ini adalah kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya. Termasuk memperbaiki hubungannya dengan (Name).
Tidak hanya itu, Takemichi juga kembali ke masa lalu. Kini mereka bisa berjuang bersama.
"Mulai saat ini kita lakukan bersama." Ucap Mikey sembari tersenyum tipis.
"Aku juga ingin melakukan satu hal yang sangat penting." Gumam Mikey.
"Mencari (Name)-san?" Tebak Takemichi.
Mikey mengangguk. "Aku tidak mau lagi gagal melindungi dia kali ini. Semakin cepat aku menemuinya, akan semakin baik." Mikey tersenyum kecil.
"Aku ingin memastikan bahwa kali ini kami berakhir bahagia."
.......Mikey menggulum permennya. Tangannya memegang payung untuk melindungi dirinya dan Emma dari hujan.
Sudah dua bulan Mikey resmi kembali ke masa lalu. Tidak juga ia menemukan (Name). Namun tetap saja Mikey tidak akan putus asa.
Emma menghentikan langkahnya membuat Mikey ikut berhenti.
"Ada apa?" Tanya Mikey.
"Itu." Emma menunjuk seorang bocah perempuan yang tengah berjongkok di depan sebuah tiang.
"Hei!" Panggil Emma. "Kalau kamu hujan hujanan seperti itu, kamu bisa sakit."
Bocah perempuan itu menoleh membuat Mikey mematung. Surai yang basah dan bulir air hujan yang menetes dari ujung rambut. Mata jernih dengan tatapan teduh yang sama.
"Aku melindungi anak anak kucing ini." Suara lirih itu terdengar.
Mikey merasa airmatanya yang siap tumpah. Buru buru ia menyodorkan payung ke arah Emma dan mendekati bocah perempuan itu. Dengan tubuhnya, Mikey melindungi bocah itu dari hujan deras.
"Kalau begitu aku akan melindungimu agar tidak terkena hujan." Mikey tersenyum. Hujan menyamarkan airmatanya.
"Aneh, kenapa kamu baik denganku? Orang orang biasanya akan menjauh, mereka bilang aku akan sejahat ayahku saat aku sudah besar." Mikey menatap tangan mungil yang mengusap sayang salah satu anak kucing di dalam kardus.
"Bodoh, tidak ada orang baik yang rela basah demi melindungi anak kucing." Mikey tersenyum lebar. "Kamu tidak berubah."
Lawan bicaranya memasang wajah bingung. Dapat Mikey lihat bibir mungil itu hendak buka suara.
"(Name). Apa yang kamu lakukan?"
Suara itu menyerobot membuat mereka menoleh. Mikey menatap remaja laki laki dengan pakaian urak urakan yang tengah memegang payung.
"Aniki, kita harus menolong anak kucing ini." Ucap (Name).
"Aku tau. Tapi jangan korbankan kesehatanmu!"
Mikey ingat. Dia pasti Asaki Rai, kakak laki kaki (Name).
Iris Rai menatap Mikey. "Siapa kamu?" Tanya Rai dingin.
"Aniki, dia baik. Dia melindungiku agar tidak kehujanan." (Name) buka suara.
"Jangan cepat percaya dengan seseorang." Rai menghela nafas. "Kemari! Bawa anak kucing itu dan kita pulang. Kamu harus berendam di air hangat agar tidak sakit."
(Name) memeluk kardus berisi empat ekor anak kucing itu dan mendekati Rai.
"Tunggu!" Tahan Mikey. "Aku ingin kenal denganmu!"
(Name) menoleh. Raut wajahnya menunjukkan ia ragu apa harus mengiyakan Mikey.
"Aku Sano Manjiro, kamu boleh memanggilku Mikey. Tapi aku tidak keberatan jika kamu memanggilku Manjiro!" Ucap Mikey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hell 2 (Mikey x Reader)
FanfictionHei, apa manusia berdosa seperti kita berhak mendapatkan kesempatan kedua? -