Sembilan

939 146 4
                                    

(Name) menghela nafas sembari menatap tumpukan anggota Kantou Manji di belakangnya.

Seperti dugaan Rai, berkat ayah mereka yang bajingan, (Name) tidak mengalami kesulitan untuk menghajar puluhan orang dengan level berandalan. Selama ini (Name) sudah melawan orang orang yang mengincar nyawanya.

Berandalan seperti ini bukan lagi levelnya.

"Aku rasa sudah seratus lebih. Tapi perlu lebih banyak lagi untuk bisa membuat keadaan seimbang." Gumam (Name).

Mikey menatap (Name) dari kejauhan. Sejak kapan sebenarnya gadis itu bisa bertarung? Mikey tidak pernah mengetahuinya.

"Dasar monster!"

(Name) menoleh segerombolan orang orang Kantou yang berlari kearahnya. Ia menyeringai.

"Lihat apa yang bisa aku lakukan demi kamu, Mikey." Gumam (Name) dan mulai menghajar membabibuta orang orang di depannya.

Setelahnya (Name) mendengar teriakan.

"Wakil kapten Sanzu berhasil mengalahkan Senju!"

(Name) berdecak. Ia melirik bendera Toman yang tergeletak tak jauh darinya. (Name) melepas benderannya dan memutar tiang bendera di tangannya dengan lihai.

"Aku akan membereskan orang sinting." Gumam (Name).

Sanzu terperangah saat langkahnya dihalangi oleh (Name). (Name) melirik Senju yang tidak sadarkan diri.

"Benar benar kakak yang buruk." Komentar (Name). "Maju sini, jelek. Aku lawanmu."

Sanzu berdecih melihat tongkat di tangan (Name).

"Aku tidak suka pertarungan tidak adil. Kamu pakai senjata, aku juga bisa." (Name) menyeringai.

Sanzu maju menyerang, namun (Name) dengan mudah menghindar. Berbeda dengan Senju, Sanzu tidak bisa memprediksi gerakan (Name). Ditambah (Name) juga lincah.

(Name) menendang kuat perut Sanzu membuat mata Sanzu membulat. Tendangannya kuat.

Setelahnya Sanzu kehilangan (Name).

"Katakan bye bye!" Teriak (Name).

(Name) melompat dari belakang dan menghantam belakang kepala Sanzu. Lalu (Name) membuat gerakan memutar dan menghantam wajah Sanzu dengan tongkatnya. Belum puas, (Name) memberi serangan bertubi tubi hingga Sanzu tidak punya kesempatan melawan.

Terakhir (Name) memberi tendangan pada rahang Sanzu.

Sanzu tumbang. Tumbangnya Sanzu membuat suasana untuk sesaat hening. Baik anggota Kantou Manji dan Toman sama sama terperangah.

"Luar biasa, (Name)-san!" Takemichi tersenyum lebar.

(Name) sendiri menatap Mikey yang juga sedang menatapnya.

"Aku akan menyeretmu turun." Ucap (Name) tanpa suara.

Mikey terdiam. Ia malah terfokus pada luka di sudut bibir (Name). Benar benar tidak cocok. (Name) terlalu lembut untuk melakukan hal seperti ini di mata Mikey.

"Hanma, ini giliranmu." Ucap Mikey melirik Hanma. "Khusus gadis dengan tank top putih itu, jangan sentuh dia."

"Mengapa?" Tanya Hanma.

"Hei, sialan." Mikey melirik tajam Hanma. "Cukup lakukan apa yang aku perintahkan."

Mikey kembali menatap (Name) yang kembali menghajar anggotanya. Mikey di tengah tengah dilema.

Ia tidak suka (Name) dikepung sekumpulan pria yang ingin menghajar gadis itu. Tapi di sisi lain, jika Mikey melindunginya, itu langkah bunuh diri kan?

Lagipula (Name) lebih memilih berpihak kepada Takemichi dibanding dirinya.

Hell 2 (Mikey x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang