Ada yang tidak beres dengan Mikey beberapa hari ini. (Name) dapat merasakannya. Pria itu seperti menghindarinya untuk alasan yang (Name) sendiri tidak paham.
Apa (Name) ada melakukan kesalahan?
Weekend ini, beberapa petinggi Toman bermain di rumah Mikey. Emma mengajak (Name) untuk datang juga. Sayang sekali Senju dan Hina berhalangan hadir.
"Hai (Name)!" Sapa Mitsuya.
(Name) menoleh dan tersenyum sembari membalas sapaan Mitsuya.
"Sebenarnya aku ingin bertanya resep cupcakemu. Aku yakin Mana dan Luna akan senang jika aku membuatnya untuk mereka." Ucap Mitsuya.
"Begitu? Aku tidak keberatan memberikanmu resepnya, aku bahkan bisa membuat cupcake untuk kamu dan adik adikmu." (Name) tersenyum hangat.
"Bukannya itu akan merepotkanmu?" Mitsuya menaikkan sebelah alisnya.
(Name) buru buru menggeleng. "Tentu tidak. Aku suka memasak, lagipula aku suka dengan Mana-chan dan Luna-chan, mereka menggemaskan."
"Apa kamu keberatan jika nanti aku mengantarkan cupcake itu kepadamu?" Tanya (Name).
"Tentu tidak. Aku yakin Mana dan Luna akan senang jika kamu berkunjung." Sahut Mitsuya membuat (Name) tersenyum cerah.
Di sudut ruangan, Izana menyikut pelan perut Mikey yang sedang bermain game dengan Baji.
Mikey menoleh. Izana memberikan kode melalui lirikan matanya.
Iris Mikey menatap (Name) yang mengobrol asyik bersama dengan Mitsuya. Hal itu membuat Mikey termenung.
"Yes! Kamu kalah, Mikey!" Baji tertawa keras menertawakan kekalahan Mikey.
Mikey menghela nafas. Ia dapat merasakan kepercayaan dirinya yang semakin terjun bebas.
.........Malam sudah sangat larut. Mikey menatap lurus ke arah laut di depannya. Ia tidak mengerti mengapa ia menghindari (Name) seperti ini.
Mungkin karena semakin lama Mikey semakin menyadari bahwa banyak pria yang jauh lebih baik untuk (Name) di sekitarnya.
Yang jelas bukan pria yang akan membuat (Name) dua kali tewas hanya untuk menyelamatkannya.
Jika (Name) tau, Mikey tidak berani membayangkan tatapan jijik macam apa yang akan (Name) tujukan padanya.
Bertahun tahun (Name) menghabiskan waktunya dengan orang yang menjadi alasan gadis itu selalu tertimpa nasib malang.
"Aku takut kamu membenciku, (Name)." Lirih Mikey.
Mikey sangat menghormati Rai selama ini. Ia tidak marah sedikitpun saat Rai memintanya menjauhi (Name). Ia paham perasaan Rai sebagai kakak.
Mungkin dia akan melakukan hal yang sama jika di posisi Rai.
"Lepaskan aku, sialan!"
Teriakan itu membuat lamunan Mikey terpecah. Ia menoleh ke sekitarnya, penasaran sumber suara itu. Iris Mikey menatap dingin seorang pria yang berusaha menarik paksa tangan gadis di depannya.
Mikey menghela nafas. Golongan paling menjijikan bagi Mikey adalah pria yang berani main tangan dengan perempuan.
Pada akhirnya Mikey mendekat.
"Dia bilang lepaskan." Mikey buka suara.
Gadis dengan surai sepunggung berwarna coklat muda itu menoleh ke arah Mikey.
"Jangan ikut campur! Ini urusanku dengan jalang ini!"
BUGH!
Mikey dengan santai melayangkan tinjunya. Setelahnya ia tersenyum manis, "Maaf ya, tanganku suka bergerak sendiri jika melihat bajingan seperti kamu ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hell 2 (Mikey x Reader)
FanfictionHei, apa manusia berdosa seperti kita berhak mendapatkan kesempatan kedua? -