Mikey mendongak, menatap langit kelam malam ini. Ia menghela nafas berat.
"Aku marah pada (Name) karena dia memutuskan untuk bergabung dengan pertempuran bodoh ini." Mikey buka suara membuat Takemichi menaruh perhatian penuh.
"Bukan karena aku membencinya." Lirih Mikey. "Namun dia malah semakin membuatku sadar seberapa buruknya aku sebagai kekasih." Mikey mencengkram kuat kausnya.
"Kakak (Name) menemuiku beberapa hari yang lalu. Aku bicara empat mata dengannya."
Pengakuan Mikey membuat Takemichi terperangah. Mikey sudah bicara dengan Rai?
"Lucu." Rai terkekeh sembari melirik Mikey yang berdiri tidak jauh darinya. "Kamu berlagak membenci adikku, namun tetap datang saat aku bilang aku akan mengatakan hal yang (Name) sembunyikan."
"Aku datang bukan untuk basa basi." Jawab Mikey dingin.
"Hee? Begitu caramu memperlakukan saudara dari gadis yang kamu cinta?" Tanya Rai yang tidak ditanggapi Mikey
"Apa kamu tau alasan (Name) meninggalkan kamu?" Tanya Rai.
"Ada dua alasan penting." Ucap Rai. "Pertama karena aku membuat dia menghancurkan hidupnya, kedua karena dia ingin melindungi kamu dan yang lain."
Mikey mematung saat Rai menjelaskan apa yang terjadi.
"(Name) kembali ke sinipun masih dengan perasaan was was. Saat ini masih ada beberapa musuh ayah kami yang memburu kami." Ucap Rai.
"Tapi karena dia khawatir dengan kamu, dia nekat untuk kembali ke sini. Demi kamu."
"Bohong. Aku tidak percaya." Jawab Mikey. Kalau apa yang Rai ucapkan benar, artinya selama ini dirinya yang jahat.
"Terserah kamu." Ucap Rai. "Dengar, aku membiarkan (Name) sekarang karena aku rasa dia berhak mengejar kebahagiaannya."
Rai maju dan mencengkram kuat bahu Mikey, "Tapi kalau kamu menginjak injak perjuangan adikku ini, aku akan membawa (Name) pergi sejauh mungkin darimu dan aku akan menikmati saat kamu hancur dalam penyesalanmu."
"Itu yang seorang kakak lakukan."
Setelahnya Rai beranjak menjauh.
Mikey menggigit bibirnya hingga terluka, menahan tangisnya. "Aku dengan bodohnya tidak percaya. Saat malam ini aku melihatnya langsung, aku baru sadar."
"Tapi untuk apa? (Name) sudah pergi. Dia pasti muak sekali dengan aku." Mikey terisak keras.
"Tapi kamu malah kembali." Mikey menatap benci Takemichi. "Dan dengan tololnya kamu mengajak (Name) bergabung."
"Kalau memang di masa depan (Name) tewas, cukup buat dia melupakan aku. Sekarang tidak ada bedanya! Baik di masa depan, maupun di masa ini, aku hanya pembawa sial yang membuat (Name) tewas!" Murka Mikey.
"Mengapa kamu tidak bisa mengerti!?"
Mikey mengusap kasar airmatanya, "Selama ini cukup dengan tau aku melihat langit yang sama dengan dia, aku sudah senang. Tapi sekarang apa!? Apa yang harus aku lakukan kalau dia tidak ada?"
"Dan itu sebabnya kalian mati saja." Desis Mikey.
Kemarahannya semakin menumpuk. Mikey melesat dan segera menghajar Takemichi.
Dulu Shinichiro celaka juga demi dia, Draken tewas karena ingin membawanya kembali, kini (Name) juga.
Mikey benci dirinya. Dia benci kegelapan dalam dirinya yang malah merenggut semua orang yang berharga dalam hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hell 2 (Mikey x Reader)
FanfictionHei, apa manusia berdosa seperti kita berhak mendapatkan kesempatan kedua? -