Chapter 02

8.5K 563 12
                                    

Author POV

Setelah menempuh perjalanan 15 menit, Alister dan Hayden sampai di club yang akan mereka datangi.

"Akhirnya sampai. Pokonya hari ini gue mau gila-gilaan sampai pagi." Ucap Hayden.

"Ayo kita gila gilaan malam ini." Ucap Alister.

Sampai di dalam mereka berdua langsung memesan minuman ke bartender.

Setelah 1 jam disana tiba-tiba handphone milik Alister berbunyi.

Drrtt ddrrtt ddrrtt

Alister pun memutuskan untuk mengangkat panggilan yang ternyata berasal dari mamanya.

"Hallo ma, kenapa? Aku kan sudah izin tadi mau main sampai pagi."

"Mama tahu tapi mama mohon pulang sekarang. Mama baru saja mendapat kabar kalau nenekmu meninggal. Kita akan berangkat ke tempat kakek malam ini."

"Okay ma aku pulang. Aku pamit sama temanku dulu."

"Hayden sorry gue ngga bisa nemenin lo."

"Kenapa?"

"Nenek gue meninggal."

"Gue turut berduka cita. Ehh tunggu bentar.... Bukannya dulu lo pernah ngga berangkat kelas karena nenek lo meninggal. Pas SMA juga kan ya." Ucap Hayden.

"Ohh gue belum kasih tahu lo ya kalau kakek gue punya 3 istri hehe "

"Astaga, kalau gitu sana balik. Kasihan ortu lo dah nunggu." Ucap Hayden.

"Lo gapapa gue tinggal atau lo mau pulang aja. Gue anterin kalau lo mau pulang." Ucap Alister.

"Santai aja gue masih mau disini. Nanti kalau balik gue bisa pesan taksi." Ucap Hayden.

"Okay lah kalai gitu. Gue balik dulu. Lo hati-hati jangan mau kalau dikasih permen sama orang asing." Ucap Alister.

"Lo kira gue anak TK. Dah sana balik aja daripada gue emosi." Ucap Hayden

"Iya iya. Gue balik dulu bye."

Setelahnya Alister pergi meninggalkan club sedangkan Hayden masih disana.

"Ahh gabut banget ngga ada yang bisa diajak ngobrol." Ucap Hayden.

"Pelayan gue mau pesan minuman ini lagi." Ucap Hayden.

"Baik tuan." Ucap pelayan sambil mendekat

"Ehh lo Willian kan?"

"Lohh Hayden ngapain sendirian disini?" Tanya William.

"Biasa gue ada masalah." Balas Hayden

"Bukannya shift kerja lo masih nanti ya kalau weekend kok udah mulai kerja aja lo?" Ucap Hayden.

"Biasa ada anak yang izin. Lagipula gue juga kosong jam segini jadi ya gue putusin ambil shift dia. Itung-itung nambah duit." Ucap William.

"Ngga biasanya lo sendirian." Ucap William.

"Alister ada urusan keluarga jadi dia balik dulu."

"Ini aja pesanan lo?" Ucap William.

"Itu aja dulu."

Setelahnya William pergi dan tak lama datang sambil membawa minuman pesanan Hayden.

"Lo yakin mau mabok malam ini?" Tanya William.

"Ya jelas, gue butuh sesuatu buat balikin mood gue. Hari ini mood gue hancur."

"Oh ya gue minta tolong kalau semisal nih ya gue mabok dan ngga bisa bangun bisa tolongin gue buat pesan taxi ngga?"

Revenge For My Ex BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang