Chapter 17

4.2K 352 7
                                    

Mumpung inspirasi cerita ini lancar update dulu saja lah...

.

Maaf kalau ada typo dan kata kata tidak jelas...

.

.

Author POV

Hari audisi pun datang.

Hayden tentu saja mengikuti Ash ke tempat audisi.

Dia bahkan mendapatkan kursi di sebelah Ash.

Alasan dia ikut tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menonton kemampuan akting Casia tentu saja.

Dia ingin melihat selucu apa penampilan itu karena selama ini dia hanya mendapat cerita dari Lia dan Freya.

Teman satu grup lambe turahnya ini kebetulan satu fakultas dengan Casia.

"Dad, ruangannya dimana sih? Perasaan ngga sampai sampai." Ucap Hayden yang saat ini berjalan mengekor Ash.

"Sebentar lagi sampai, ruangannya di depan sana."

Saat di lorong mereka bertemu dengan grup Red Spider yang akan pergi ke ruang latihan.

Di belakang member ada Alister yang nyempil.

Para member dan Alister tentu memberi salam pada Ash.

Saat bertatap mata dengan Alister, Hayden mengkode dengan tanda oke.

'Bagaimana bagaimana?' Ucapnya di batin dan karena mereka berteman lama tentu Alister tahu maksud Hayden.

Alister ganti memberi tanda oke dan juga tersenyum.

Bagaimana Alister bisa disana....

Tentu saja karena mereka berdua sudah menyelesaikan ijin magang 1 bulan di perusahaan ini.

Sesuai janji, Hayden memberi tahu Ash agar Alister ditempatkan di dekat grup Red Spider entah menjadi asisten manager atau staff.

Namun nyatanya Alister malah menjadi manager sementara menggantikan manager yang cuti karena cidera.

Tentu saja hal itu membuat Alister bahagai setengah mati.

Dia jadi bisa dekat dengan Louis sang idola.

Untuk kabar Varlen, dia akan debut besok di suatu acara musik terkenal.

Setelah sekian lama berjalan akhirnya Hayden sampai di sebuah ruang latihan yang akan digunakan sebagai tempat audisi.

Disana sudah banyak peserta yang menunggu.

Ash kemudian duduk di kursi yang sudah disediakan di bagian tengah.

Sebelah kanan dan kiri ada sutradara dan produser serta ada juga altor senior yang ikut melihat dan menilai kemampuan dari pada peserta.

Hayden yang tidak mendapat tempat duduk pun hanya bisa berdiri di belakang Ash.

Namun tak disangka Ash membawa kursi yang adandi pojok ruangan dan menempatkan kursi itu di sebelahnya.

"Hayden, duduklah disini. Aku tak ingin mendengar keluhanmu di rumah nanti." Ucap Ash.

"Hehehe, terima kasih tuan Ash." Ucap Hayden.

Karena banyak orang, Hayden tentu tak bisa memanggil Ash dengan sebutan daddy.

Tindakan Ash tentu membuat orang disana memperhatikan hal itu.

Terutama si sekretaris yang melihat Hayden dengan pandangan iri dengki karena dia tidak diberi kursi.

Revenge For My Ex BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang