1| Perjodohan

5.4K 153 8
                                    

Zee Pruk Panich lelaki tampan dan mapan yang biasa di panggil dengan sebutan Zee. Kini ia sedang berada di restoran ternama di Thailand. Zee sedang berbincang dengan kedua orangtuanya. Zee juga sedang menunggu seseorang yang di bilang akan menjadi pasangan Zee nanti.

"Anaknya baik kok, kamu juga pasti suka," ucap Fani yang biasa Zee panggil Mama.

Zee hanya tersenyum mendengar ucapan Fani. Bagaimana ia tahu kalau pasangannya itu baik, ia saja belum pernah bertemu dan juga belum pernah melihat wajahnya sekali pun.

Dari kejauhan keluarga yang Zee tunggu pun datang. Mereka datang bertiga, mungkin yang di tengah itu anak mereka yang akan di jodoh kan nanti, pikir Zee.

Kedua orang tua Zee menyambut dengan hangat. Sekarang ini mereka semua sudah duduk di satu meja yang sama. Sebelum memulai dinner mereka ingin membicarakan tentang perjodohan ini.

Zee begitu terpukau dengan penampilan seseorang lelaki yang berada di hadapannya. Lelaki itu memakai kemeja yang di dilapisi dengan jas berwarna hitam. Zee hampir tidak bisa berkedip karena ketampanannya.

"Kamu sudah tau kan Zee maksud Ayah?" tanya Pradita yang sering Zee panggil Ayah.

Zee mengangguk, ya benar ia sudah mengerti. Karena Ayah dan Mama sering membicarakan tentang perjodohannya. Kalau ia menolak untuk di jodohkan juga pasti tidak bisa, yang ada nanti Mamanya itu tidak mau berbicara pada dirinya.

"Oke Ayah kasih tau, orang yang berada di depan kamu namanya NuNew Chawarin, dia masih kuliah semester akhir. Anaknya baik, pinter masak juga cocok sama kamu yang doyan makan. Jadi kamu mau kan kami jodohkan?" tanya Pradita.

Zee mendengar kata doyan makan tadi merasa malu. Bisa-bisanya sang Ayah berbicara seperti itu. Zee masih berfikir lagi, tetapi hatinya menyuruh menerima perjodohan ini semua sedangkan otaknya tidak.

"Oke Zee terima, tapi kami belum kenal satu sama lain. Gimana caranya supaya kita berdua saling kenal?" tanya Zee.

"Kalian tinggal bareng saja berdua. Kamu juga sudah punya rumah sendiri kan Zee, kasian kalau rumah yang kamu tempati hanya berisikan kamu dan pembantu saja, lebih baik ajak NuNew untuk tinggal bareng dengan kamu," jawab Pradita.

"Apakah NuNew mau?" Zee bertanya kepada NuNew.

NuNew mengangguk saja, "Nak Zee, NuNew itu anaknya sedikit manja jadi tolong bantu untuk menjaganya, kami percayakan Nak Zee untuk menjaga anak kami," ujar Kalea Mami NuNew.

"Baik Tante, Zee akan menjaga NuNew dengan baik." jawab Zee.

"Oke jadi mulai besok NuNew sudah pindah tinggal bersama Zee ya?" pinta Fani.

"Iya Tante, terima kasih Zee mau nampung gue," ucap NuNew.

Gaya bicara NuNew memang seperti itu, jadi sudah di maklumi oleh ke empat orang itu. Kecuali Zee ia terkejut karena ucapan NuNew yang tidak formal. Terkesan memaksakan untuk menerima ini semua. Ah tapi ya sudah, namanya perjodohan.

Mereka sudah selesai membicarakan tentang perjodohan mereka. Dan melanjutkan nya dengan dinner bersama.

•••••

Siang hari NuNew sudah berada di rumah Zee. Ia sedang berbaring di kamar barunya. Ia sangat lelah karena dari pagi ia harus membereskan barang-barangnya dan di tata di kamar barunya. NuNew menolak untuk satu kamar dengan Zee. Tetapi Zee membiarkan saja. Yang penting NuNew nyaman berada di rumahnya.

"Nanti malem gue mau jalan-jalan keliling kota sendiri. Gue perlu izin sama om nggak ya?" monolog NuNew.

"Gue izin aja deh daripada nanti dia marah-marah waktu pulang nggak ada gue di rumah," lanjutnya.

NO CONTROLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang