2 Minggu Kemudian....
Zee dan NuNew sedang berada di ruangan make up masing-masing. Mereka tidak boleh bertemu terlebih dahulu. Mereka akan bertemu nanti ketika acara akan di mulai. Hari ini, hari bahagia mereka berdua. Hari pernikahan mereka, sungguh Zee seperti mimpi begitupun dengan NuNew. Karena NuNew merasa ia masih anak-anak yang selalu manja dengan Mama dan Papah. Tetapi sekarang ia sudah mempunyai keluarga kecil sendiri. Ia sangat terharu.
NuNew memakai pakaian yang ia telah pilih bersama Zee. Itu sangat cocok di NuNew dan juga Zee. Tiba-tiba saja keempat sahabatnya itu masuk ke ruangan NuNew. Katanya mereka ingin memberi semangat agar NuNew tidak grogi saat mengucapkan janji suci mereka.
"Aduh pasusu, tampan sekali." Puji Love.
"Heh! Pasusu lo bilang?" omel NuNew.
"Iyalah, nanti kan lo mau punya bayi, terus kasih susu dari anu lo nah jadinya pasusu," jawab Love melantur.
"Iya seterah lo aja deh."
Yim, Tutor dan Nat hanya tertawa saja melihat perdebatan antara NuNew dan Love. Soal pernikahan ini yang tau hanya mereka berempat saja kalau dari NuNew. Karena ia tidak ingin orang-orang tau kalau dirinya sudah menikah. Sedangkan Zee ia mengundang semua kerabat kerjanya. NuNew tidak protes, karena itu pilihan Zee.
"Nu semangat jangan grogi nanti di depan suami lo," ujar Tutor.
"Gue nggak nyangka sih lo udah mau punya anak aja," lanjut Yim.
"Masih lama, gue mau lulus dulu baru punya anak." Jawab NuNew.
"Iya iya, ya udah yang penting jangan grogi aja. Kalau sampai lo grogi kan malu di liatin banyak orang," ujar Love.
NuNew mengangguk saja. Seperti acara akan segera di laksanakan. NuNew di antar oleh keempat sahabatnya. Sedangkan orangtuanya sudah menunggu di ruangan pernikahan mereka.
Zee juga sudah keluar di antar oleh Max dan Bright. Zee sangat terpukau saat melihat penampilan NuNew yang sangat menarik untuk di lihat. NuNew sungguh sangat tampan, cantik dan imut menjadi satu. Orangtuanya memang tidak salah pilih menantu. Kalau dulu Zee menolak, maka hari ini ia akan menerima dengan lapang dada. Ia akan memulai hidupnya dan NuNew mulai hari ini. Ia akan membuat NuNew bahagia karena sudah menerima Zee di hidupnya. Ia juga akan menjaga NuNew dan tidak akan menyakiti hati NuNew. Semuanya di mulai di hari ini.
•••••
Zee dan NuNew berjalan berbarengan menuju ke atas altar yang sudah di siapkan untuk mereka mengucapkan janji pernikahan mereka. Semua orang begitu bahagia dan terharu melihatnya.
Saat sampai di atas altar, seorang pendeta atau saksi menyambut kedatang mereka berdua dengan hangat. Mereka berdua membalas dengan senyuman.
Acara di mulai dengan beberapa tahap yang harus mereka katakan atau mereka dengarkan. Dan sampai di saat mereka akan mengucapkan janji pernikahan mereka. Zee melihat ke arah NuNew dan sebaliknya NuNew juga menatap ke arah Zee.
"Saya mengambil engkau menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus." Ucap Zee.
Lalu NuNew juga membalasnya. Sebenarnya dirinya sangat grogi sekali karena rasanya campur aduk, ia senang, tetapi sedih juga. Pokoknya tidak bisa di jelaskan oleh kata-kata.
Selanjutnya pertukaran cincin, Zee dan NuNew mengucapkan makna dari pertukaran cincin itu.
Akhirnya mereka sudah sah menjadi pasangan suami-suami. Zee mencium tangan NuNew dan berlanjut mencium NuNew. Tetapi Zee izin terlebih dahulu dan NuNew tidak menolaknya. Semua bersorak gembira karena pernikahan Zee NuNew.
•••••
"Gila sih bro, pulang kerja udah ada yang nungguin sekarang mah dirumah," ujar Bright.
"Jelas lah, lo kapan mau ngajak Win serius?" tanya Max.
"Nggak usah tanya gue dulu, lo ngaca dulu aja hubungan lo sama dedek unyu tuh." Jawab Bright.
"Sial!"
Zee terkekeh. Saat ini Zee sedang berpisah dengan NuNew karena NuNew sedang berkumpul dengan sahabat-sahabatnya. Dan Zee juga sedang bersama kedua sahabatnya ini. Bright dan Max memang tidak bedah jauh, sama-sama menggantung hubungan ke jenjang lebih serius, masih bertahan di kata 'pacaran'.
"Ini mah harus banget ini cepet-cepet bikin bayi biar nanti gue manjain anaknya," ujar Bright.
"Makanya ajak nikah Win, nanti lo bikin deh berdua. Pasti bahagia udah mapan, umur juga udah pas semuanya udah, tinggal nikah doang ini," ujar Max.
"Max lo diem dulu deh gue lagi ngomong sama Zee lo mulu yang jawab," kesal Bright.
Max dan Zee membalas dengan kekehan. Memang di antara mereka bertiga yang paling tua itu Zee dan yang paling muda itu Bright, tetapi di antara mereka yang paling lama berpacaran itu Bright. Sedangkan Zee ia tidak pacaran dan langsung menikah. Sedangkan Max ia sedang mempersiapkan diri untuk menuju ke tahap yang lebih serius karena usianya sudah termasuk kepala tiga.
•••••
Pernikahan sudah selesai, Zee dan NuNew sudah kembali ke rumah. NuNew langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur. Ia sangat lelah. Sedangkan Zee ia bebersih terlebih dahulu. NuNew membuka ponselnya dan banyak ucapan dari keluarga besarnya. Karena ada beberapa keluarga nya yang tidak bisa hadir karena ada beberapa kepentingan lain.
Zee keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang menutupi bagian bawahnya. Ia berjalan ke arah lemari untuk segera memakai baju. NuNew yang melihat itu sontak langsung terduduk dan diam.
"Mas cepet pakai bajunya," ujar NuNew.
Zee membalikkan badannya. "Kenapa memang?"
"Cepetan Mas, aku laper ayo makan."
Zee buru-buru memakai pakaiannya. Dan menyuruh NuNew untuk segera mandi. Dan Zee menyiapkan makanan. Memang jam-jam segini NuNew sering sekali merasa lapar. Untung saja Zee masih ada stok makanan di dalam kulkas. Coba kalau tidak, siapa yang mau keluar malam-malam seperti ini. Bukannya Zee tidak mau keluar, hanya saja ia sudah merasa lelah untuk keluar rumah.
Zee sedang mengutak-atik bahan makanan. Ia akan membuat makanan yang simpel saja. Yang penting kenyang. Sambil menunggu Nunew turun Zee sesekali membuka ponselnya. Ia melihat postingan dan foto yang baru saja di unggah oleh teman-temannya dan menandai dirinya dengan Nunew. Zee sangat senang sekali hari ini. Besok ia masih cuti karena ia mengambil cuti selama seminggu. Dan ini masih hari kelima masih ada dua hari lagi ia libur.
Nunew turun dengan menggunakan piyama yang samaan dengan milik Zee. Nunew duduk di samping suaminya. "Mas bisa masak juga ternyata," ucap Nunew.
Zee sebenarnya bisa memasak hanya saja ia malas. Biarpun rasanya tidak seenak masakan sang Mama. Yang penting msih bisa kemakann saja.
"Kamu habis makan langsung tidur?" tanya Zee.
"Nggak, aku mau maraton drakor Mas. Mumpung besok libur kuliahnya," jawab Nunew.
Nunew izin tidak kuliah untuk beberapa hari. Seharusnya minggu-minggu ini ia ada bimbingan untuk skripsinya. Untung saja pembimbingnya baik, jadi bisa di ganti minggu depannya. Selama dirumah juga Nunew mengerjakan skripsinya. Jadi ia tinggal menunggu untuk di koreksi saja. Mumpung otak lagi encer.
Mereka berdua melanjutkan dengan makan bersama karena Nunew sudah sangat lapar sekali.
______
tbc
maaf ya aku gatau adat pernikahannya gimana, ini setauku aja sih wkwkw harap maklum
BYE-BYE
KAMU SEDANG MEMBACA
NO CONTROL
Novela Juvenil(on going) Zee Pruk Panich lelaki gagah, tampan dan juga cerdas, tetapi harus menerima nasibnya yang harus di jodohkan dengan lelaki pilihan orang tuanya. Awalnya ia menolak karena ia tidak tertarik dengan anak lelaki yang belum pernah ia temukan i...