Matahari sudah memancarkan sinarnya. NuNew membuka gordennya agar cahaya bisa masuk ke dalam kamarnya. Zee masih tidur pulas, NuNew pergi menghampiri suaminya. Ia melihat wajah Zee yang begitu tenang dalam tidurnya. NuNew masih merasa seperti mimpi, sekarang setiap ia bangun pagi sudah ada seseorang berada di sampingnya.
Karena NuNew tidak mau menganggu tidur Zee, ia lebih baik keluar kamar untuk menyiapkan sarapan mereka berdua. Sebenarnya Bibi Fah bisa saja yang menyiapkan sarapan untuk mereka. Tetapi NuNew meminta kepada Bibi Fah bahwa ia saja yang akan menyiapkan sarapannya. Dan NuNew menyuruh Bibi Fah untuk istirahat saja.
NuNew berutak dengan alat masak dan bahan makanan. Kalian jangan lupa, NuNew itu pintar masak. Ia bisa masak karena sering membantu Kalea sang Mami memasak. NuNew membuat salad dan roti bakar saja. Karena ia tahu Zee itu jarang sekali kalau sarapan pakai nasi.
Semua makanan sudah ia tata di meja makan. Ia juga menyiapkan susu hangat untuk Zee dan dirinya. Tiba-tiba saja, ada suara ketukan kaki dari arah tangga. Ketika NuNew melihat ke arah tangga ternyata itu suaminya.
"Kamu nggak bangunin aku Nu," ucap Zee dan langsung duduk di kursi yang sudah NuNew sediakan.
"Mas tidurnya pulas banget, aku mana tega banguninnya." ujar NuNew.
"Ini kamu semua yang nyiapin?" tanya Zee.
"Iya Mas, tadinya Bibi mau yang buatin tapi aku minta biar aku aja. Terus aku juga nyuruh Bibi buat istirahat aja."
"Baiknya sayangnya aku," ucap Zee.
NuNew yang mendengarnya hanya bisa tersenyum malu. Tidak, ia tidak boleh terlihat salting di depan suaminya. Zee yang melihat muka NuNew sangat merah seperti kepiting rebus hanya bisa terkekeh saja. Ia menyuapkan sepotong roti ke dalam mulutnya. Sedangkan NuNew ia sedang meminum susunya sambil memainkan ponselnya. sesekali juga ia menyuapkan roti bakar ke dalam mulutnya.
"Nanti siang mau kemana?" tanya Zee.
"Mas nanti siang kita ke toko ice cream ya Mas, udah lama aku nggak makan ice cream," jawab NuNew.
"Oke, nanti kita cari tempat ice cream." ucap Zee.
"Tapi naik motor aku ya Mas? Boleh kan? Ini sama kamu lho, jadi boleh ya?"
"Iya boleh, tapi hati-hati ya bawa motornya."
Nunew mengangguk senang. Akhirnya ia bisa mengendarai motor kesayangannya lagi. Ia kira setelah nikah ia tidak akan boleh membawa motor kesayangannya lagi. Memang ia harus nurut dulu baru di bolehkan membawa motornya.
••••
Siang ini pada pukul 14:15 Zee dan NuNew sudah bersiap untuk berjalan-jalan mencari toko ice cream yang terfavorit di Thailand. NuNew sudah memakai helm full face Zee juga memakai helm full face. Sebenarnya Zee sangat malu karena bukan dirinya yang membawa motor. Tetapi kalau boleh jujur ia tidak bisa naik motor, karena orang tuanya tidak membolehkan dirinya untuk membawa motor. Jadi waktu masa remaja ia hanya belajar untuk menyetir mobil saja.
"Siap Mas?" tanya NuNew.
"Iya sudah siap, hati-hati bawanya ya."
NuNew mengangguk dan menutup kaca helmnya. Lalu motornya ia nyalakan dan langsung bergegas ke tempat tujuan.
Selama di perjalan mereka hanya diam. NuNew diam-diam melihat dari balik kaca spion. Ia memandang Zee yang menaruh kepalanya di pundak NuNew. Kalau gini suaminya kelihatan sangat lucu.
•••••
Akhirnya mereka sampai di toko ice cream. NuNew dan Zee langsung masuk kedalam. Karena sudah banyak pengunjung yang datang. Zee mengikuti NuNew dari belakang. Karena ia sekalian mencari tempat duduk yang kosong.
"Kamu mau pesen berapa rasa?" tanya Zee.
"Tiga boleh kan?"
"Boleh, asal kamu habisin ya. Saya nggak mau kalau sampai ada sisa," jawab Zee.
"Iya, kamu mau pesen juga nggak? Biar sekalian aku pesenan."
"Saya satu rasa saja, rasa cokelat."
"Rasa cokelat kan banyak Mas,"
"Seterah kamu yang penting cokelat."
NuNew mengangguk lalu ia memesan satu untuk dirinya yang langsung tiga rasa dalam satu mangkuk. Satunya lagi untuk Zee. Lalu setelahnya mereka berjalan ke arah kasir untuk membayarnya. Zee mengeluarkan kartu miliknya untuk membayar semua makanan yang NuNew pesan.
Mereka mencari tempat yang bagus dan nyaman untuk mereka berdua mengobrol. Karena Zee tidak terlalu suka kalau tempat yang ramai.
•••••
"Lo udah begituan belum?" tanya Love penasaran.
"Belum lah, nanti aja kalau gue udah kelar skripsi." jawab NuNew.
"Lo nggak takut Zee bosen sama lo? Terus dia ngelakuin sama orang lain?" tanya Love.
"Pikiran lo Love, jangan buat NuNew jadi takut," ujar Yim.
"Ya gue kan cuma bilangin aja sih," jawab Love.
"Udah udah gue juga biasa aja sama omongan Love kok, nanti gue pikir-pikir lagi deh."
Mereka masih melanjutkan obrolan mereka. Saat ini mereka sedang berada di kelas NuNew. Seharusnya mereka sudah jam waktunya pulang tetapi mereka masih mau berbincang-bincang karena sudah lama tidak ngobrol seperti ini. Di tambah lagi NuNew yang baru masuk kuliah lagi. Mereka tuh jarang sekali untuk kumpul seperti ini karena perbedaan jam kelas, kadang mereka semua masuk jam yang sama tetapi ada saja yang tidak bisa.
Tapi kali ini mereka bisa semua, jadi mereka menyempatkan waktu mereka sebaik mungkin. Biasanya habis ini mereka akan pergi, entah itu ke cafe atau mall. Atau kadang ke rumah NuNew karena biasanya NuNew sendiri di rumah, orangtuanya jarang dirumah karena masalah pekerjaan. Tapi NuNew tidak memikirkan itu semua. Yang penting uang jajan ia lancar ngalir terus hahaha...
-----
Heyoo
Maav ya baru up
aku baru sembuh, jadi baru bisa update sekarang.
jangan lupa tinggalkan jejak
Bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
NO CONTROL
Roman pour Adolescents(on going) Zee Pruk Panich lelaki gagah, tampan dan juga cerdas, tetapi harus menerima nasibnya yang harus di jodohkan dengan lelaki pilihan orang tuanya. Awalnya ia menolak karena ia tidak tertarik dengan anak lelaki yang belum pernah ia temukan i...