2| Ikut ke kantor

2.6K 122 6
                                    

Hari ini NuNew pergi ke kampus di antar oleh Zee. Zee memaksanya, mau tidak mau NuNew mengiyakan saja. Dari pada motornya yang kena sita, lebih baik ia menuruti kemauan Zee.

Ketika sampai di kampus, begitu banyak sorot mata yang melihat ke arah mobil milik Zee. Sebelum turun dari mobil Zee memberitahu kepada NuNew kalau ia akan lembur lagi nanti. Tetapi kalau sudah pulang kampus telfon Zee saja agar Zee yang jemput.

"Kalau lo sibuk, gue pulang bareng temen gue aja nanti Om," ujar NuNew.

"Saya bisa jemput kamu, kamu telfon saya saja nanti," pinta Zee masih kekeh.

"Ya udah iya Om, gue duluan ya. Lo semangat deh kerjanya," pamit NuNew.

NuNew keluar dari dalam mobil. Lalu mobil Zee kembali melaju untuk ke kantornya. NuNew memasang wajah cemberut, pagi-pagi moodnya sudah tidak bagus. Ia kira setelah tinggal dengan Om Zee ia akan bebas, ternyata sama saja, sangat menyebalkan.

NuNew masuk ke dalam fakultas Teknik. Sebelum pergi ke kelas ia mampir terlebih dahulu ke kantin. Tadi Pagi ia sudah sarapan, jadi ia pergi ke kantin hanya untuk membeli kopi saja.

Sambil menunggu pesanannya jadi NuNew mengambil ponselnya yang ia simpan di dalam tas. Waktu ia buka sudah banyak pesan masuk dari sahabat-sahabat laknatnya itu. Kopi yang ia pesan sudah jadi NuNew kembali jalan untuk menuju ke kelas.

•••••

NuNew sedang bersama sahabatnya yang bernama Tutor Koraphat, teman satu fakultas dengan NuNew. Sebenarnya ia masih memiliki dua sahabat lagi, tetapi mereka berdua beda fakultas. Sebut saja namanya Natasitt Uareksit dan Yim Pharinyakorn Khansawa. Mereka berdua berada di fakultas ilmu gizi.

Biasa mereka kalau berkumpul ketika mereka masuk kelas pagi semua. Dan siang harinya mereka akan pergi ke rumah NuNew untuk bermain game atau tidur-tiduran saja. Kecuali kalau malam NuNew dan Tutor sering kali mengikuti lomba balap liar. Mereka berdua selalu memenangkannya.

"Gue nggak liat motor lo di parkiran, mobil pun gue nggak liat. Lo naik apa ke kampus?" tanya Tutor kepo.

"Gue di antar sama Om Zee," jawab NuNew pelan.

"Siapa tuh Om Zee, gila lo main sama Om Om sekarang Nu?" tanya Tutor.

"Bukan gila, Om Zee itu tunangan gue. Lo masih inget nggak yang waktu itu Mami gue bilang kalau gue mau di jodohin? Nah itu namanya Zee gue manggil dia Om Zee soalnya mukanya kaya Om Om," jawab NuNew.

Oh sekarang Tutor mengerti. Bisa-bisanya di zaman sekarang masih ada saja soal perjodohan. Untung orangtua Tutor tidak seperti itu.

Saat ini kelas mereka sudah selesai. Tetapi masih siang juga mereka malas sekali kalau langsung pulang ke rumah. Lebih baik main saja, lagian NuNew kalau pulang juga dirumah tidak ada siapa-siapa. Zee sedang bekerja, ia dirumah hanya bersama Bibi Fah saja. Lagian kan NuNew sudah mau lulus, lebih baik ia menggunakan waktunya untuk happy bersama sahabat-sahabatnya.

"Nu gue sama Yim mau ngeliat pameran motor di Mall Siam Paragon. Lo mau ikut nggak? Kali aja ada motor yang lagi lo pingin," ucap Tutor.

"Tor! Gue punya Kirin aja udah seneng banget. Masalahnya cuma satu Tor. Gue udah nggak boleh bawa motor kalau bukan urusan penting, Om Zee ngelarang gue, Mami Papih juga ngelarang gue. Kayanya gue langsung balik aja deh," ujar NuNew.

"Oh iya gue lupa. Gara-gara tragedi waktu itu Mami Papih ngelarang lo buat bawa motor lagi! Ya udah kalau lo mau pulang nggak-papa, pulang duluan aja." jawab Tutor.

NuNew menepuk pundak Tutor. Sepertinya kali ini ia tidak ingin bermain dulu. Ia buang pikiran yang baru saja mengatakan kalau ia akan senang-senang karena sebentar lagi akan lulus. Ia mau pulang ke rumah agar Zee melihat kalau NuNew sudah berubah menjadi anak yang nurut, demi Kirin. Demi motor kesayangannya itu balik.

NO CONTROLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang