12 september , london.
*skylar pov*
"Happy birthday,Skylar!"
Aku tersenyum senang kearah keluarga ku, the boys membuat pesta ulang tahun kecil-kecilan untukku yang dihadiri oleh semua personel Little mix,Eleanor,Miss Chloe,dan tentu saja Sophia karena dimana ada Liam disitu ada Sophia. Oh ya,semua crew One direction juga datang.
walaupun yang datang hanya sedikit,tapi acara ini sangat ramai.
"Auuuuww,tidak terasa putri kecilku sudah bertambah besar." ucap Louis sambil berpura-pura menangis,membuatku terkikik geli.
"Kau bahkan baru mengenalku dua bulanan,Lou." ucapku.
"Yeah tapi aku merasa bahwa kau sudah bersamaku dari dulu..aku merasa bahwa darahku lah yang mengalir di darahmu." ucap Louis puitis,membuatku tertawa kecil.
"So sweet..." ucapku , ia tertawa dan merangkulku.
"Kau sudah 10 tahun! Aku merasa tua!" Canda zayn,membuat kami tertawa.
"Percaya padaku,babe. walaupun kau tua kau tetap keren." ucap Perrie sambil tertawa lebar.
"Sekarang ayo kita tiup lilin!" seru Harry sambil menyanyikan lagu khas acara ulang tahun dengan semangat yang diikuti oleh mereka semua.
"Jangan lupa make a wish,love." Ucap Liam yang kusambut dengan anggukan. aku pun memejamkan mataku dan mengucapkan permintaanku untuk Tuhan,lalu meniup lilin berbentuk angka 10 diatasnya dan disambut tepukan tangan dari para 'undangan' .
"Ayo sekarang kita potong kuenya!" seru niall yang disambut cibiran dari yang lain.
"Bilang saja jika kau ingin makan kue,ni." ucap liam sambil memukul belakang kepala niall sambil tertawa,niall mengaduh pelan.
"Memang..aku lapar." ucap niall.
"Ayo,sky..potong kuenya lalu berikan kepada orang pertama yang ingin kau beri kue." Ucap Eleanor . aku mengangguk tapi sedikit bingung,siapa yang mendapat potongan pertama?mereka semua penting dan special bagiku..."Aku tidak bisa memilih,jadi potongan pertama kuberikan pada para ayah." ucapku sambil menyuapkan kue kepada 5 orang ayahku , terdengar suara 'aww' dari yang lain.
"Kau sangar manissss..." ucap Louis sambil menjawil hidungku,membuatku geli. "I love you,baby girl." guman louis sambil mencium pipiku. Begitu pula dengan niall,harry,liam dan zayn.
"Sekarang...buka kadonya!!!" seru perrie semangat dan disambut dengan persetujuan yang lain.
Aku pun mengambil sebuah kotak kado yang dibungkus dengan kertas berwarna pink dan membukanya dengan senang hati . ketika telah terbuka,aku mendapati kartu ucapan kecil yang ada disana.Happy birthday,my little sunshine.
Ini untukmu,agar kau menjadi anak kecil yang gaul dan agar kita lebih mudah berkomunikasi.With love
-Harry-Setelah membaca kartu itu,aku membuka hadiah dari Harry yang ternyata sebuah handphone yang merknya iphone seperti kepunyaannya.
"Woww..kau memberiku sebuah iphone?" ucapku kaget sekaligus senang.
"Iya,love. pergunakan dengan baik dan jangan memanfaatkannya untuk hal negatif seperti menonton video po-"
"HARRY!!" Teriak Louis dan yang lain,memotong apapun perkataan yang akan Harry ucapkan.
"Aku hanya memberitahu,Lou." ucap Harry sambil tersenyum masam.
"Dia masih polos,harold." ucap Liam sambil menggelengkan kepalanya,aku hanya tersenyum melihat mereka karena aku tidak tau apa yang mereka debatkan.
"Ok. aku akan menggunakannya dengan baik,Harry. thankyou so much!" ucapku sambil memeluknya.
"Terimakasih kembali sunshine." Ucap harry memelukku balik .
"Nanti ajari aku cara memakainya ya? ini ponsel pertamaku." ucapku sambil mendongak kearahnya ,ia tertawa kecil,begitu pula yang lain.
"Tentu saja babe." Ucap harry sambil mencubit pipiku.
"Hello,young lady. kau boleh mempunyai ponsel dan memainkannya tapi kau tidak boleh lupa belajar,ok? aku tidak ingin miss chloe mengeluh karena nilaimu turun." ucap Eleanor dengan wajah seriusnya,membuatku mengangguk mantap
"Aku janji aku tidak akan lupa belajar,mum." ucapku. Eleanor tersenyum dan mengacak rambutku.
"That's my girl." ucapnya. "ayo buka kado kedua!" ucapnya lagi. aku pun memilih sebuah kotak kado berwarna pelangi yang sepertinya dari Liam , lalu membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adopted by One Direction
FanfictionSky,gadis kecil berumur 9 tahun yang hidup di panti asuhan. Ibunya meninggal saat ia berumur 6 tahun,ia tidak mengenal siapa ayahnya,dan siapa keluarganya. Ia merasa bahwa ia hidup sebatang kara , ia kesepian, ia merindukan ibunya,ia ingin mempunyai...